BBM Solar Subsidi Langka,Edi Asahri,SH. : Ada Oknum Bermain Jadi Biang Kerok nya

  • Whatsapp

BBM Solar Subsidi Langka,Edi Asahri,SH. : Ada Oknum Bermain Jadi Biang Kerok nya

Media Humas Polri Kalbar. Kelangkaan BBM jenis solar subsidi akhir-akhir ini menjadi perhatian serius Ketua Umum LSM Electoral Commission Kalbar yang beralamat di kota Pontianak ini menyebut banyak oknum yang ikut terlibat dalam permainan solar subsidi.

Bacaan Lainnya

Kondisi inilah yang kemudian disebut menjadi sebab utama terjadinya kelangkaan BBM solar bersubsidi di di Kota Pontianak.

“kita jangan dibuat terlena dengan pengalihan perhatian oleh oknum-oknum yang bermain dibalik solar subsidi, Pertamina jelas mengatakan stok solar subsidi untuk Kalimantan Barat itu sudah sesuai kouta kebutuhan,Senin (15/1/2022)

Lebih lanjut, Edi Asahri menyebut pola yang dimainkan para kartel itu sangat unik, rapi, dan terkesan legal. Bahkan, Edi menyebut permainan solar subsidi melibatkan pengusaha besar yang memainkan peran utama sektor perekonomian di kalbar Mereka juga ada dugaan keras di backing oleh oknum aparat di dalam memuluskan aksinya. Tidak jarang juga aparat menjadi pemain utama, Jelas Edi ketika menyampaikan keterangan di hadapan media ini.

“Hilirnya banyak dikonsumsi perusahaan pertambangan, kontraktor, perusahaan perkebunan yang pasti industri skala besar, kami sedang melakukan investigasi mendalam, kita sudah punya data awal, termasuk informasi dari mantan pemain BBM yang sudah tobat, SPBU juga ada yang terlibat.

Menurut edi modus yang dimainkan oknum tersebut berbagai macam. Ada yang melibatkan SPBU. Trik yang dilakukan pihak SPBU menyatakan solar subsidi telah habis namun faktanya solar subsidi masih ada didalam tangki penampungan. Solar itu kemudian di angkut ke gudang dan di muat lagi ke sejumlah mobil tangki jual ke daerah kabupaten dengan harga jual di bawah harga industri

“Disini modusnya sama-sama untung, pihak pelaku industri untung dengan membeli BBM dibawah harga industri, pihak SPBU untung dengan menjual BBM dengan harga subsidi namun menerima pembayaran lebih di bawah meja, kartel sudah pasti untung.

Selisih solar industri dengan solar subsidi sangat banyak, solar industri 10.050.000 sedangkan solar subsidi hanya 5.150.00, ada selisih 5000 ribu rupiah per liter, jadi angka selisih inilah yang dijadikan keuntungan bersama.

Permainannya ribuan ton jangan dilihat angka per liter, bayangkan kalau keuntungan masing-masing pihak diangka 1000 rupiah saja per liter, jika mereka ngumpulkan 1000 KL per bulan berapa duit (1 KL = 1000 liter-red), bisa 100 juta masuk kantong mereka per bulan, ini bisnis hitam yang sangat empuk” Jelasnya

Modus lain yang dilakukan, dengan cara melakukan praktek pengepulan illegal dengan cara mengantri di SPBU menggunakan tangki modifikasi.atau mobil Box Otomatis minyak dibeli dengan harga subsidi, biasanya minyak ini dikumpulkan di suatu tempat untuk kemudian dijual dengan pelaku industri nakal.

“Praktek ini merugikan masyarakat kelas bawah yang harusnya menjadi sasaran BBM subsidi, Solar subsidi itu untuk masyarakat bukan untuk para konglomerat, akibatnya banyak sopir-sopir truk yang antri karena menunggu BBM subsidi datang, begitu juga kendaraan umum yang menggunakan bahan bakar solar, akhirnya antri di SPBU tidak terhindarkan, demikian juga dengan pelaku UKM tidak kebagian karena sudah dimakan oknum” Kata Edi.

Edi meminta juga Polda Kalbar untuk menyelidiki masalah ini,kami dan rekan rekan wartawan serta LSM siap bersama ke lapangan akan tau objek pelaku nya, agar oknum-oknum pelaku itu jerah dan japok,mohon segera ditindak sebagaimana peraturan yang berlaku.

Begitu juga dengan Gubernur dan DPRD untuk lebih aktif melakukan pengawasan peredaran BBM terutama BBM subsidi.

“Praktek kartel minyak ini sudah lama terjadi dan berlarut-larut namun seolah-olah dibiarkan, datanya jelas, stock solar subsidi yang dipasok Pertamina itu mencukupi mereka itu punya kalkulasi, kenapa antrian di SPBU sangat panjang, tentu solar-nya kurang, lantas kemana minyak itu” Tutup Edi.

Terahir kata Edi satu masalah terbesar yang muncul dari Permainan harga BBM Subsidi adalah kekhawatiran akan terham

Pos terkait