Media Humas Polri//Samarinda
Bhabinkamtibmas Kelurahan Sempaja Utara melaksanakan kegiatan monitoring program ketahanan pangan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Bayur, Jalan Padat Karya RT 16, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara, Jumat (1/8/2025).
Kegiatan monitoring berlangsung dalam suasana aman dan tertib, dengan fokus pada pemanfaatan lahan seluas kurang lebih 1,5 hektare yang telah diolah menjadi pekarangan produktif oleh warga binaan. Komoditas yang dibudidayakan meliputi kolam ikan nila, tanaman jagung, cabai, terong, kangkung, hingga budidaya sawi sendok menggunakan sistem hidroponik.
Program ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian warga binaan melalui pengembangan sektor pertanian dan pangan yang memiliki nilai edukatif sekaligus ekonomis.
Sinergi Polri dalam Dukung Pangan Bergizi dan Berkelanjutan
Pelaksanaan program ini mendukung penuh inisiatif Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian RI, serta sejalan dengan strategi nasional Desa B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) dari Badan Pangan Nasional. Tujuan utamanya adalah memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan, bahkan di lingkungan lembaga pemasyarakatan.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan implementasi arahan Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., yang mendorong seluruh jajaran Polri untuk berperan aktif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional melalui optimalisasi lahan pekarangan dan sinergi lintas sektor.
Kapolsek Sungai Pinang, AKP Aksarudin Adam, S.H., selaku penanggung jawab kegiatan, mengapresiasi inisiatif pembinaan ketahanan pangan yang dilaksanakan di dalam Lapas.
Pemanfaatan pekarangan produktif ini tidak hanya menjadi sarana pembinaan warga binaan, tetapi juga kontribusi nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Polri hadir untuk mengawal dan memastikan program-program positif seperti ini dapat terus berkembang dan berkelanjutan,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Polri menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembinaan yang bersifat konstruktif, serta memperkuat sinergi bersama lembaga pemasyarakatan dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan dari berbagai lini.( Alfian )
