DIDUGA ASAL JADI KONSTRUKSI BANGUNAN KANTOR KEJARI BENGKALIS DIRAGUKAN
Dari hasil pantauan media ini bersama Tim Lsm-Komunitas Pemberantas Korupsi, dilapangan Proyek peningkatan sarana dan prasarana gedung instansi pemerintah jalan pertanian, (kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis) bersumber Dana APBD Bengkalis TA. 2022 sebesar Rp 2.716.093.200.12. pelaksana CV.PUTRI SIAK KECIL. yang seharusnya pelaksanaannya selesai pada akhir tahun 2022 lalu, kondisinya sangat memprihatinkan. Pasalnya halaman samping sebelah kiri dan halaman belakang tepatnya depan kantin kantor kejaksaan negeri Bengkalis Provinsi Riau. Berantakan dengan tumpukan bahan material dan bekas bangunan, sehingga suasana pemandangan di kawasan kantor kejaksaan negeri bengkalis terlihat tidak nyaman.
Kemudian sejumlah tenaga pekerja tidak dilengkapi dengan alat pelindung diri (APD) sesuai yang telah diharapkan di papan nama/plang proyek yang terpampang didepan halaman kantor Kejari Bengkalis. Lebih parahnya lagi, lantai disalah satu ruangan Gedung Kejari Bengkalis. yang baru siap dikerjakan mulai dari pintu masuk sudah terkelopak dan bergelombang, sehingga, Pegawai kejaksaan dan para pengunjung tidak nyaman. Kalau tidak hati-hati extra bisa terjatuh.
Salah seorang pekerja yang dikonfirmasi media ini dilapangan yang tidak disebut namanya, mengatakan, kalau dilihat dari kondisi pekerjaannya saat ini, tidak akan selesai 15 hari lagi, karena pekerjaannya masih banyak. Jelasnya.
Menanggapi hal itu, Aktifis anti korupsi yang juga Pengurus DPP Lembaga Swadaya Masyarakat Komunitas Pemberantas Korupsi (LSM-KPK) Provinsi Riau (Tehe z Laia) Rabu 08-02-2023, dihalaman Kantor Kejari Bengkalis, mengatakan, buruknya kinerja beberapa SKPD dilingkungan Pemkab Bengkalis. Seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, sangat jelas bobroknya dilapangan selama ini. Kalau pihak instansi terkait dan penegak hukum mau,” kita bisa tunjukan kegiatan proyek yang dinilai pelaksanannya tidak sesuai/asal jadi dilapangan.
Salah satu contoh kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis ini,” berdasarkan hasil petunjuk Perjanjian kontrak, sebagaimana yang telah di umumkan di Papan/Plang Proyek peningkatan sarana dan prasarana gedung instansi pemerintah jalan pertanian yang terpasang dihalaman Kantor (Kejari) bengkalis. Seharusnya akhir tahun 2022, Pembangunan Kantor kejaksaan negeri bengkalis sudah selesai, tapi karena diduga Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis, dinilai tidak serius mengawasi giatan proyek yang mereka tangani dilapangan. Akhinya kondisi beginilah hasilnya,” tak habis pikir bisa kantor penegak hukum pun bisa terbengkalai. Kalau kondisi pelaksanaan proyek pembangunan kantor penegak hukum sudah terjadi begini, apa lagi dengan proyek lainnya yang jauh diplosok sana? Didepan mata saja pelaksanaannya sangat memprihatinkan.” Harapan kita kepada bupati Bengkalis, agar memperhatikan hal-hal seperti. Kasihan kalau kondisinya seperti ini terus.
Ditambahkan Tehe lagi. Hal ini kita sudah konsultasi kepada Pihak Kejaksaan Negeri Bengkalis, Menurut nara sumber yang sangat layak dipercaya atau Salah satu pejabat di Kejaksaan Negeri Bengkalis, yang tidak disebut namanya ketika kita konsultasikan kondisi proyek tersebut, dikantor Kejari Bengkalis. Rabu 08-02-2023, Sumber dari Kejari Bengkalis ini mengatakan, waktu Pelaksanaannya sudah diperpanjang, saya belum tau lantai yang bergelombang itu, kita lihat saja bersama.
Lebih lanjut tehe menjelaskan, dari pantauan kita dilapangan,” pada tahun 2022, Perusahaan yang menangani Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kejaksaan Negeri Bengkalis, mendapatkan proyek di Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Bengkalis.
Yaitu pembangunan jalan usaha tani(JUT) Jalan Pertanian Teluk Belanga Rt 003 Dusun Kampung Jawa Desa Suka Jadi Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis. Bersumber Dana APBD Bengkalis Tahun 2022, sebesar Rp 441.917431.09. Pelaksana CV. PUTRI SIAK KECIL. Konsultan Pengawas CV.A.I.CONSULTANT. Pelaksanaannya dilapangan, terkesan tidak sesuai standarisasi/spesifikasi teknis kontrak kerja (asal jadi) pasalnya Air untuk adukkan Simen menggunakankan air Asin, sehingga hasil pembangunan jalan tersebut, saat kita turun dilapangan sudah mulai bergelombang dan terkelupas. Aneh nya disaat kita sampaikan informasi kepada Pihak Dinas Pertanian tentang hasil pantauan kita dilapangan, bukannya kita dilayani dengan baik, malah kita diserang dan membawa-bawa nama penegak hukum untuk menakut-nakuti kita. Jelas tehe mengakhiri.
Sementara ketika media ini ingin melakukan konfirmasi kepada pihak Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis, namun upaya yang dilakukan Media untuk mendapatkan informasi dari PUPR Bengkalis selalu gagal, karena semua pintu terkunci rapat.
(TIM)