Diduga tak berijin Galian C semakin liar di Tepi sungai Way Seputih

  • Whatsapp

Diduga tak berijin Galian C semakin liar di Tepi sungai Way Seputih

Media Humas Polri || Lampung Tengah

Bacaan Lainnya

Semakin memprihatinkan kedaan tepian sungai Way Seputih, ( semakin rusak) akibat ulah dari oknum oknum, Pengeruk keuntungan pribadi ataupun kelompok , demi keuntungan meraka tidak memeprdulikan kerusakan lingkungan , Tepian sungai,, jalan jalan pedesaan juag semakin hancur, dan anehnya Kegiatan galian C yang diduga tak berijin (ilegal) jelas jelas ada aturan yang melarang nya namun,, tetap aja di terjang ( demi segepok uang)

Saat awak media Humas polri mendatangi galian C di wilayah Tepian Sungai Way Seputih Kampung Subing Karya Kecamatan Seputih Mataram Kabupaten Lampung Tengah, untuk konfirmasi, menemui pekerja Pasir, menurtnya Pangkalan Pasir ini milik HY, Begitu juga dengan keterangan Driver yang hendak muat pasir mangatakan hal yang sama .
Lebih lanjut saat ditanya alat berat jenis Excavator, milik siapa, mereka bilang tidak Tau,
HY saat di hubungi via WhatsApp miilknya. Terkait alat berat jenis Excavator itu miliknya Rudi Batak,,
Dan HY saat di tanya apakah Galian C ini miliknya, HY mengiyakan.

Bergeser ke Pangkalan Pasir yang tak jauh dari tempat tersebut, Awak media Humas Polri, menemui pekerja pasir. Yang menurutnya , pangkalan tempatnya bekerja adalah milik saudara RD, warga Kampung Subing Karya, saat di tanya,di mana pak RD. Salah seorang yang mengaku sebagai pengurus, pak RD di pangkalan pojok sawet sana.

Saat sampai di pangkalan yang dimaksud, Salah satu pekerja saat di konfirmasi mengatakan bahwa RD tidak ada disini, Driver armada Truck yang di mintain keterangan, dirinya Membeli pasir di pangkalan dengan harga Rp 350.000 ( Tigaratus lima puluh ribu rupiah) dan dijual di wilayah Mesuji dengan harga Rp 1.200.000(Satu juta duaratus ribu rupiah)

Galian C yang di duga kuat tak berijin,, akankan di tertibkan dan di tindak sesuai dengan aturan dan perundang undangan yang berlaku,, atau akan dibiarkan semakin liar ( Kairul Anan)

Pos terkait