Media Humas Polri//Wonogiri
Penjabat pemerintah Desa’ Kepatihan, Selogiri kabupaten Wonogiri berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) ranting Kepatihan menyelenggarakan acara dalam agenda Ramadhan Ceria
Dalam sambutanya BPK Agus Suyitno selaku kepala desa meminta para ustaz ustadzah di desa Kepatihan untuk terus menanamkan akhlak bagi santri. Lewat Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI), ia berpesan agar para ustaz dapat mencetak generasi Qur’ani.
“Saya pesan bagaimana tanamkan nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Bagaimana mencetak generasi yang memiliki adab dan pekerti,” ujarnya, saat membuka Festival Anak Sholeh Indonesia di Desa Kepatihan Tahun 2025, di Masjid Jami’ Al Hikmah, Minggu (23/03/2025).
Menurut BPK H,Kasino selaku ketua DMI orang pintar sangat banyak, tapi tidak semuanya beradab, sehingga kehidupannya tidak baik. Untuk itu ia berharap, Festival Anak Saleh membawa dampak untuk kesalehan pribadi dan lingkungan.
“Selanjutnya tolong kawal terus perkembangan pendidikan anak, jangan hanya dilihat dari rutinitas salat dan baca Al-Qur’an. Namun untuk dilihat juga pertemanannya, karena lingkungan dan teman membawa pengaruh yang besar kepada pertumbuhan anak,” tambahnya.
Ketua penyelenggara, mas Yahya melaporkan, FASI diselenggarakan sebagai ajang pencarian bakat santri. Kegiatan ini diikuti 85 orang peserta, dan 15 TPQ di Desa Kepatihan. Perlombaan digelar dalam 5 cabang antara lain azan, iqomad, melukis, mewarnai, kaligrafi, tahfidz juz 30, dan lainnya.
“Peserta yang paling banyak diikuti adalah lomba mewarnai dan menggambar
Dan yang tidak kalah seru peserta dai yang sangat antusias dan bersaing dalam menyuguhkan materi islami
Sementara itu, Sekretaris batko ibu Yaqun mengatakan, FASI merupakan sarana mengukur prestasi, sekaligus tasyakuran dan sarana silaturahmi
Ia berharap di Desa Kepatihan Selogiri yang telah menjadi juara nashid TKQ untuk terus meningkatkan prestasi di bidang pemahamanan Al-Qur’an.
“Karena core FASI kita adalah berbasis Al-Qur’an, saya berharap juara terkait lomba Al-Qur’an nantinya diraih anak² dari kabupaten Wonogiri,” ujarnya.
saat ini tak ada alasan sulit belajar Al-Qur’an karena di kabupaten Wonogiri banyak terdapat TPQ, Paud Al-Qur’an, dan lembaga lainnya sehingga diharapkan zero buta Al-Qur’an di kabupaten Wonogiri dapat terwujud.(Zaenal MHP)




