Media Humas Polri//Bojonegoro
Acara puncak peringatan hari Koperasi Indonesia ke-78, Provinsi Jawa Timur, memecahkan Rekor Muri berupa tarian 2.025 penari Kayangan Api Merah Putih, Kamis (17/7/2025) di Stadion Letjend H Soedirman Bojonegoro.
Kegiatan puncak hari koperasi juga digelar Expo Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Fun Walk, pada tanggal 17- 27 Juli 2025, Pasar Rakyat, dan pertunjukan seni di Stadion.
Turut hadir Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dari seluruh kabupaten/kota se Jawa Timur (Jatim), terlihat pula kepala daerah se Jatim, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono, dan Wakil Bupati, Nurul Azizah beserta OPD.
Dalam pidatonya Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan status badan hukum Koperasi Merah Putih di Jawa Timur paling cepat di antara seluruh provinsi di Indonesia, dan jumlahnya paling banyak. Dia juga meminginkan agar progam yang telah direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat terlaksana.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati dan Wali Kota seluruh Jawa Timur, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro yang selalu saya hubungi mengingatkan bahwa bekerja untuk masyarkat hari sabtu minggu tidak ada libur ya, untuk melaksanakan mandat dari bapak Presiden kita,” tuturnya.
Dia berharap dengan progam koprasi merah putih ini dapat membuat Indonesia menjadi negara yang berkemajuan, berkeadilan dan ber kemakmuran.
Ucapan terima kasih dia sampaikan kepada para kepala desa dan lurah se Kabupaten Bojonegoro karena telah menjadi garda terdepan dari pergerakan operasionalisasi Koperasi Merah Putih.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menyampaikan program Koperasi Desa Merah Putih adalah program tanggung jawab bersama semua pihak kepada republik. Oleh karena itu, koperasi adalah semangat dan cita cita negara ini didirikan.
“Mengingat tujuan negara didirikan adalah adil dan makmur, bukan makmur dan adil. Maka tidak ada kemakmuran tanpa keadilan. Oleh karena itu Budi Arie menyebut bahwa koperasi adalah alat perjuangan rakyat,” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Bojonegoro sebagai tuan rumah acara ini, serta menyambut kedatangan Menteri Koperasi RI dan Gubernur Jawa Timur sebagai kebanggaan daerahnya.
Setyo Wahono menyoroti pertumbuhan ekonomi dan tantangan kemiskinan yang tinggi di Bojonegoro, serta menegaskan semua OPD harus berbasis target. Kontribusi terbesar perekonomian Bojonegoro berasal dari sektor fosil yang terus menurun, sehingga fokus diarahkan pada pembangunan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai prioritas.
Pemkab Bojonegoro menekankan keinginan untuk membangun kekuatan kemandirian ekonomi, terutama dengan adanya Koperasi Merah Putih yang telah terbentuk di 430 desa. Pemerintah daerah berkomitmen hadir untuk memberikan akses kebijakan yang lebih mudah, khususnya di sektor pertanian dan UMKM,” tegas Bupati Bojonegoro.
Acara diakhiri dengan momentum penandatanganan sejumlah Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerjasama, yaitu antara Koperasi KAREB Bojonegoro dengan STIE Cendekia Bojonegoro dan RS. Aisyiyah Bojonegoro, serta DEKOPINWIL Jawa Timur dengan Universitas Dr. Soetomo Surabaya.
Selain itu, terdapat penyerahan penghargaan dari Bank Indonesia kepada KUD Padangan dan penghargaan kepada Tokoh Pembina Koperasi, Tokoh Penggerak, Tokoh Pelopor, dan Koperasi Mahasiswa Pelopor. ( A ghuzali )





