Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Menyebabkan Tanah Longsor Di Bergas Semarang.

  • Whatsapp

Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Menyebabkan Tanah Longsor Di Bergas Semarang.

Media Humas Polri Semarang – Tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sejak siang hari menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa kawasan Kecamatan Bergas.

Bacaan Lainnya

Tanah longsor terjadi di Dukuh Krajan yang menyebabkan jebolnya pondasi tanah sawah sepanjang kurang lebih 6 meter milik Sapari (57) warga RT 05 RW 02 Dusun Krajan Desa Gebugan Kecamatan Bergas dan merobohkan tembok rumah sepanjang 6 meter beserta atap rumah sepanjang 4 meter milik Sumardi (58) warga RT 07 RW 01 Dusun Krajan Desa Gebugan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Jawa Tengah, Selasa (25/1/2022).

Kapolsek Bergas, AKP Wahyono, S.Pd yang langsung datang ke lokasi saat kejadian menerangkan robohnya tembok dimungkinkan karena tidak kuat menahan debit air hujan yang sangat lebat pada saat kejadian.

Menurut keterangan Sumardi, korban, sekira pukul 16.30 WIB di wilayah Gebugan hujan sangat lebat disertai angin kencang dan sekira pukul 17.30 WIB terdengar suara gemuruh disertai listrik padam.

“Melihat air dan lumpur sudah masuk rumah saya langsung keluar rumah dan menghampiri istri saya yang sedang berada di ruang dapur,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sumardi menjelaskan ketika melihat tembok dan atap rumahnya roboh karena tertimba longsoran tanah lalu istri saya keluar rumah sambil berteriak-teriak minta tolong.Tak lama kemudian tetangganya berdatangan membantu korban membersihkan lumpur.

Sejurus kemudian, datang ke lokasi bencana Camat Bergas Seno Wibowo, S.IP, MM, Kapolsek Bergas AKP Wahyono, S.Pd, Kanit Samapta Ipda Nur Amin, anggota piket Polsek Bergas, Kades Gebugan Digdo Cahyono, Bhabinkamtibmas Desa Gebugan Aipda Petra Sony, Babinsa Desa Gebugan Serda Musnan, Kalak BPBD Kab. Semarang Drs. Heru Subroto, MM, Satkom Bergas Ceria dan Relawan Bumi Bergas.

Menurut data yang berhasil dihimpun awak media ini, kerugian materiel diperkirakan kurang lebih sekitar 20 juta rupiah plus surat-surat berharga lainnya, seperti akta tanah dan lain lain yang masih tertimbun tanah. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

“Untuk evakuasi pembersihan lumpur longsoran saat kejadian berjalan lancar dan aman. Sedangkan untuk evakuasi material longsoran akan dilakukan kerja bhakti warga sekitar pada esok harinya,” ujar salah satu relawan Bumi Bergas.

Menurut pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan akan ada cuaca ekstrem yang harus diwaspadai masyarakat. Cuaca ekstrem ini akan terjadi hingga bulan Februari mendatang.

BMKG juga sudah mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, banjir bandang, serta tanah longsor.

Berdasarkan data dari BMKG tersebut, menjadi perhatian pihak-pihak terkait untuk mengantisipasi dan siap siaga jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam, seperti banjir bandang dan tanah longsor. ( Adi )

Pos terkait