Inovasi Kampus Berdampak Membangun Masa Depan Dari Mahasiswa Untuk Negeri 

Media Humas Polri//Wonogiri

Desa Kepatihan, Selogiri menyambut program “Mahasiswa Berdampak” pemberdayaan masyarakat guna menjawab

Bacaan Lainnya

Tantangan zaman dan peran mahasiswa di lingkungan masyarakat

Kita hidup di era yang bergerak begitu cepat, era di mana perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi terjadi hamper setiap detik. Krisis iklim, ketidakadilan sosial, disrupsi teknologi, serta tantangan ekonomi global menuntut hadirnya inovasi yang tidak hanya kreatif, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat.

Sebagai mahasiswa Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta, kita tidak hanya dibekali ilmu untuk lulus ujian, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan (agent of change). Tema “Inovasi Berkelanjutan, Aksi Berdampak” mengajak kita untuk berpikir jauh ke depan: bagaimana sebuahi ide dapat menjadi Solusi yang terus relevan, sekaligus memberikan manfaat nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

Bagi saya, sebagai mahasiswa , inovasi berkelanjutan tidak selalu berarti menciptakan teknologi canggih, tetapi juga bisa lahir dari inovasi kebijakan, terobosan pola pikir, model edukasi, atau Gerakan sosial yang berpijak pada prinsip keadilan, keberlanjutan, dan keharmonisan ,ucap kak Andriano selaku ketua BEM UTP Surakarta tentunya bersama partisipasi masyarakat imbuhnya.

Inovasi Bekelanjutan Lebih dari Sekadar Kreativitas

Inovasi sering diartikan sebagai proses menciptakan hal baru. Namun, inovasi berkelanjutan memiliki dimensi lebih dalam, yaitu bagaimana inovasi tersebut tetap relevan, bertahan lama, dan terus memberikan manfaat tanpa merusak lingkungan atau mengorbankan generasi masa depan.

Sebagai contoh sederhana:

– Inovasi teknologi ramah lingkungan, seperti pengembangan energi surya atau pengolahan sampah organic menjadi kompos.

– Inovasi kebijakan hukum, seperti rancangan regulasi yang mendorong ekonomi sikular dan mengurangi limbah plastik sekali pakai.

Sebagai mahasiswa, saya melihat inovasi berkelanjutan tidak akan berhasil tanpa kerangka progam yang jelas. Sehingga berfungsi sebagai pagar yang menjaga agar inovasi tidak keluar jalur dan justru menimbulkan masalah baru. Misalnya; penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan publik harus diiringi dengan regulasi perlindungan data pribadi

Aksi Berdampak, Dari Ide ke Perubahan Nyata

Rektor UTP, Prof Dr Dra WINARTI , MSI menekankan dalam sambutannya,

Ide yang brilian tidak berarti apa-apa jika hanya tersimpan di kepala atau di lembaran kertas proposal. Aksi berdampak Adalah tahap di mana inovasi diimplementasikan sehingga memberikan perubahan nyata Aksi perdampak dapat dimulai dari hal kecil,

Pungkasnya

Sebagai contoh misalnya;

– Gerakan Desa pemanfaatan Sampah Plastik, – Program Edukasi anti Bullyng di sekolah, – Pendampingan untuk Masyarakat Desa tentang hukum – Pemanfaatan lahan pekarangan guna meningkatkan nila ekonomi.

Sebagai mahasiswa harus menjadi pelopor aksi di tengah masyarakat supaya berdampak kemanfaatan nya agar. Berkelanjutan dan inklusivitas. Artinya, aksi tersebut harus mampu berjalan dalam jangka panjang dan melibatkan semua pihak, tanpa diskriminasi.

Agus Suyitno selaku kepala Desa Kepatihan merasa bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap mahasiswa dan pembimbingnya atas sumbangsih khususnya pembelajaran dan penghijauan dengan gerakan penanaman berbagai pohon untuk kemanfaatan masyarakat nya

Dari pedesaan di kaki gunung purba Wonogiri, kita bisa memulai dan pendampingan Dari kampus (UTP) Surakarta, kita bisa menginspirasi. Dan dari langkah kecil hari ini, kita bisa meninggalkan jejak perubahan yang abadi

guna mengukir secercak kebaikan dan kemanfaatan bagi semesta.(Zaenal MHP)

Pos terkait