Jalan Trans Sulawesi Lumpuh Fuso Patah As Kemacetan 3 Km Di ruas Tentena-Taripa

Media Humas Polri//Sulteng

Kemacetan parah melanda ruas Jalan Trans Sulawesi di Tentena-Taripa, tepatnya di dekat Desa Kele’i, pada Kamis (20/2/2025). Antrean kendaraan mengular hingga 3 kilometer sejak pukul 10 pagi,menyebabkan lumpuhnya jalur vital yang menghubungkan beberapa kabupaten dan provinsi ini.
Penyebab kemacetan adalah sebuah truk fuso bermuatan alat berat yang mengalami kerusakan parah pada as roda belakangnya. Kondisi jalan yang sempit, ditambah bibir aspal yang tergerus hujan, membuat kendaraan roda empat hingga roda sepuluh tidak dapat melintas, terutama di tanjakan.
Kapolsek Pamona Timur, AKP Laode, bersama jajarannya dan masyarakat, bahu-membahu mengatur lalu lintas di tengah kondisi yang sulit. Hujan deras yang mengguyur sejak sore hari menambah tantangan bagi petugas di lapangan. Apresiasi patut diberikan kepada AKP Laode dan timnya yang sigap mengatasi kemacetan, yang sayangnya bukan kejadian pertama di ruas jalan ini.
“Kejadian seperti ini sudah berulang kali terjadi,” ungkap seorang warga yang terjebak kemacetan. “Pihak Satker BPJN Sulawesi Tengah seolah tidak tanggap dengan kondisi jalan yang sangat memprihatinkan ini.”
Ruas jalan Tentena-Taripa memang dikenal sempit dan rawan kecelakaan, terutama saat berpapasan dengan kendaraan besar. Bibir aspal yang tergerus menciptakan jurang di sisi jalan, menambah risiko bagi pengguna jalan.
Koordinator lapangan yang dihubungi melalui telepon 20/2/2025 malam menjelaskan bahwa perbaikan jalan, termasuk penambalan lubang dan penanganan longsor, akan dilakukan tahun ini. Namun, banyak pihak menilai bahwa perbaikan sementara tidak akan menyelesaikan masalah mendasar, yaitu sempitnya ruas jalan.
“Satu-satunya solusi adalah pelebaran jalan,” tegas seorang pengemudi truk yang ditemui di lokasi. “Jalan Trans Sulawesi adalah urat nadi perekonomian, sudah seharusnya pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR dan Satker BPJN PPK Wilayah 3.4 segera mengambil tindakan nyata.”
Hingga berita ini diturunkan, upaya evakuasi truk fuso masih terus dilakukan. Job Turang, yang dihubungi 20/2/2025 malam terkait penanganan kejadian ini, menyatakan bahwa langkah pertama adalah menurunkan muatan alat berat dan menarik truk ke tepi jalan agar kendaraan lain dapat melintas.
Kemacetan panjang ini menjadi bukti nyata betapa mendesaknya perbaikan infrastruktur jalan di Sulawesi Tengah. Masyarakat berharap pemerintah segera bertindak untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang kembali dan memastikan kelancaran arus transportasi di jalur vital ini. ( Eferdi)

Pos terkait