Kekompakan Bapak H.Maskur Kepala Desa Wahas Acara Jalan Sehat Untuk Mendongkrak UMKM Biar Meriah, Kecamatan Balong Panggang

Media Humas Polri//Gresik

Pentingnya Kekompakan Bapak H.Maskur Kepala Desa Wahas Dan Warga Masyarakat Desa Wahas Acara Jalan Sehat dan untuk membantuh (UMKM) Usaha Mikro Kecil Menengah, Yaitu jenis usaha produktif yang dimiliki perorangan atau badan usaha dan memenuhi kriteria tertentu berdasarkan jumlah aset dan omzet tahunan, Kemeriahan bazar UMKM yang digelar Pemerintah Desa Wahas, Kecamatan Balongpanggang, patut diapresiasi warga tumpah ruah mengikuti jalan sehat, menikmati sajian kuliner lokal, hingga berbelanja produk UMKM Desa.Pada Pagi Hari Minggu Tanggal (28-September-2025).

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Wahas, H. Maskur, bahkan menyebut kegiatan ini sebagai langkah untuk mendongkrak ekonomi desa melalui penguatan usaha lokal, Namun yang lebih penting di balik itu sebenarnya adalah menjawab pertanyaan besar soal kemampuan UMKM Desa Wahas untuk benar-benar  bisa berkembang dalam jangka panjang. Apakah kegiatan ini hanya akan menjadi contoh yang baik untuk masyarakat semoga terjadi di beberapa desa lain di Kecamatan Balongpanggang.

Bapak H.Maskur Kepala Desa Wahas Mengatakan Sebab dalam beberapa tahun terakhir, melihat pembangunan pujasera wisata desa, hingga pasar kuliner di sejumlah desa justru banyak yang berakhir mangkrak. Fasilitas berdiri megah, namun sepi aktivitas. Program yang awalnya digadang-gadang sebagai penopang ekonomi desa akhirnya mati suri, tanpa arah dan keberlanjutan.

PLT Bapak Nur Salim Camat Balongpanggang, Dalam sambutannya menyebut kegiatan UMKM Desa Wahas sebagai “embrio ekonomi desa.” Tetapi tanpa manajemen, pendampingan, dan konsistensi program, embrio itu bisa saja tidak pernah tumbuh menjadi kekuatan nyata.

Desa kerap hanya fokus pada acara seremonial yaitu alan sehat, bazar, hingga panggung hiburan. Padahal yang dibutuhkan UMKM adalah dukungan jangka panjang, mulai dari akses pasar, pelatihan manajemen usaha, hingga jejaring distribusi produk, tanpa itu semua bazar UMKM hanya akan menjadi agenda tahunan yang terkadang menggugurkan kewajiban, tanpa memberi dampak signifikan pada kesejahteraan masyarakat.

Apakah Desa Wahas belajar dari kegagalan desa-desa lain? Ataukah bazar UMKM ini akan berakhir sama, menjadi proyek seremonial yang menghabiskan anggaran desa tanpa manfaat berkelanjutan???… Jawaban atas pertanyaan itu tentu akan terlihat dalam beberapa tahun mendatang, apakah UMKM Desa Wahas mampu menjadi motor ekonomi, atau justru menambah daftar panjang wisata desa yang mati suri di Balongpanggang.(Korwil Jatim H.Sodiq).

Pos terkait