Kepala BNPB Balikpapan Kami Siaga 24 Jam Antisipasi Bencana Fokus Utama Pada Banjir Dan Longsor

Media Humas Polri//Balikpapan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kota Balikpapan memastikan kesiapsiagaan penuh menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim hujan tahun 2025. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BNPB Kota Balikpapan Usman Ali seusai mengikuti Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 di Lapangan M. Yasin Brimob Polda Kaltim, Rabu (5/11/2025).

Bacaan Lainnya

Dalam wawancara khusus, Usman Ali menyampaikan bahwa seluruh personel BNPB Balikpapan berada dalam status siaga 24 jam.

Kami memiliki lebih dari 90 hingga 100 personel yang bekerja dalam dua shift. Artinya, setiap waktu kami siap menghadapi situasi darurat,” ungkapnya.

Menurut Usman, bencana yang paling sering terjadi di Kota Balikpapan adalah banjir dan longsor, terutama akibat curah hujan tinggi di wilayah perbukitan.

Wilayah Balikpapan memang rentan terhadap banjir dan tanah longsor, terutama di daerah pegunungan. Karena itu, kami terus meningkatkan kewaspadaan, terutama saat curah hujan meningkat,” jelasnya.

Dari segi peralatan, BNPB Balikpapan dikategorikan cukup memadai, namun tetap membutuhkan pembaruan alat untuk menjaga efektivitas penanganan bencana.

Kami perlu menambah perahu karet dan alat evakuasi lainnya karena titik banjir semakin banyak. Selain itu, penambahan personel juga diperlukan agar pelayanan lebih cepat dan maksimal,” ujarnya.

Usman juga mengapresiasi sinergi antara BNPB, TNI-Polri, relawan, dan masyarakat Balikpapan dalam setiap penanganan bencana.

Kolaborasi di lapangan sangat baik. Antusiasme masyarakat dan instansi terkait dalam membantu sangat tinggi,” katanya.

Untuk penanganan kebakaran, ia menjelaskan bahwa mobil damkar yang dimiliki saat ini masih cukup memadai. Namun, pemeliharaan rutin dan penambahan pos baru menjadi kebutuhan mendesak dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

Wilayah permukiman Balikpapan kini sudah melebar ke arah utara dan timur, jadi kami rencanakan pembangunan pos-pos baru agar respon bisa lebih cepat,” tambahnya.

Terkait peralatan penyelamatan di ketinggian, BNPB Balikpapan masih memiliki dua unit skylift, satu dalam kondisi siap pakai dan satu lainnya sedang perbaikan.

Tangga kami memiliki ketinggian 32 meter, cukup untuk wilayah Balikpapan. Kalau seperti di kota besar lain, seperti Surabaya, bisa mencapai 100 meter, tapi tentu disesuaikan dengan kemampuan jalan dan infrastruktur setempat,” terang Usman.

Menutup wawancaranya, Kepala BNPB Balikpapan mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, terutama di musim penghujan.

Kami mengingatkan warga agar memperhatikan kondisi lingkungan sekitar. Jika melihat tanda-tanda longsor atau banjir, segera mengungsi sementara ke tempat aman. Keselamatan adalah prioritas utama,” pesannya.( Alfian )

Pos terkait