Lewat Talk show Ngopi dengan BTV Sat Brimob Polda Kaltim jelaskan Terkait Penanganan Situasi Darurat
Media Humas Polri // Balikpapan
Dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait penanganan situasi darurat, Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur hadir sebagai narasumber dalam program talk show interaktif Ngobrol Pintar (Ngopi) yang disiarkan Balikpapan TV, Jumat (18/6/2025).
Talk show ini mengangkat tema “Manajemen Taktis Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Kaltim”, dan menghadirkan Komandan Detasemen Gegana, Kompol Komank Adhi Andhika, S.E., S.I.K. sebagai narasumber utama.
Dalam diskusi, Kompol Komank menjelaskan bahwa selama semester pertama tahun 2024, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kalimantan Timur relatif aman dan kondusif.
“Alhamdulillah, hingga pertengahan tahun ini belum terjadi kejadian bersifat kontinjensi. Hal ini merupakan hasil dari kerja sama yang baik antara masyarakat dan aparat keamanan serta kesiapsiagaan personel kami,” ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa Detasemen Gegana Polda Kaltim memiliki 123 personel yang tersebar di tiga titik strategis, yakni Balikpapan, Samarinda, dan Kilo 13. Selain itu, unit ini juga diperkuat dengan tiga robot taktis yang mendukung operasi, khususnya dalam penanganan bahan peledak.
“Setiap kegiatan masyarakat yang memiliki potensi kerawanan pasti kami antisipasi lebih awal,” ujarnya.
Dalam menjelaskan prosedur penanganan benda mencurigakan, Kompol Komank menuturkan bahwa langkah pertama adalah apel gelar pasukan, pengecekan alat khusus (alsus) dan alat material khusus (almatsus), serta koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder terkait. Setelah itu, area akan disterilkan demi mencegah jatuhnya korban.
“Semua personel sudah dibekali pelatihan teknis hingga simulasi penjinakan bahan peledak,” jelasnya.
Ia juga menyinggung potensi ancaman bom bunuh diri, yang menurutnya masih menjadi fokus perhatian nasional karena dapat dilakukan oleh individu atau kelompok dengan ideologi ekstrem dan pemahaman teknis perakitan bom.
“Dalam penanganan bahan berbahaya, kami juga melibatkan Subden KBR (Kimia, Biologi, dan Radioaktif),” tambahnya.
Menutup perbincangan, Kompol Komank mengajak masyarakat untuk lebih proaktif dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Segera laporkan jika menemukan benda atau individu yang mencurigakan. Dan kami ingatkan, jangan pernah melakukan prank soal bom karena bisa menyebabkan kepanikan dan mengganggu stabilitas keamanan,” pungkasnya.( Alfian )





