MASYARAKAT PETANI,BENTENG SUNGAI KUALUH HARAPKAN BUPATI LABURA UNTUK MENEGUR PERUSAHAAN K ULU SIALANG TAJI.

MASYARAKAT PETANI,BENTENG SUNGAI KUALUH HARAPKAN BUPATI LABURA UNTUK MENEGUR PERUSAHAAN K ULU SIALANG TAJI.

Media Humas Polri (Labura.)

Bacaan Lainnya

Masyarakat para petani dan pekebun yg tinggal di pringgan benteng kebun alur sungai Kualuh meminta dan berharap sangat kepada Bupati Labura Hendriyanto Sitorus Se Mm agar mengindahkan dan menegur pihak perusahaan PT MP LWI perkebunan Kanopan Ulu estate yang berlokasi di Desa Sialang Taji agar tidak lagi melakukan pembuangan air resapan hujan yang ditampung paret bekoan di dalam areal benteng kebun mereka.

SEBAHAGIAN besar warga masyarakat tiga dusun sebagai tetangga kebun Perkebunan K ulu unit si Alang Taji kecamatan kualuh Selatan Labura , mengaku kesal sudah tidak pernah merasakan uluran kucuran bantuan apapun dari pihak perusahaan PT MP Leidong West Indonesia kebun Kanopan ulu estate lokasi Desa SiAlang Taji malah dibuat resah lagi atas program pembuangan seluruh air yg ada didalam areal kebun yg sengaja mereka Benteng keliling.

Masyarakat yang mulai gerah begitu mengecam pihak manajemen perusahaan yang dituding begitu semena mena dalam melakukan pembuangan air secara besar besaran didalam pembentengan areal tanaman sawit milik kebun, mengakibatkan seluruh genangan air didalam jalur rajangan paret Beko lajur titik tanam sawit perusahaan yg memiliki keluasan areal sekitar +_ 1400 ha. (Hgu) tertumpah ke tanah masyarakat pringgan kebun.

Masyarakat 3 (tiga) dusun yakni dusun Kuala pamingke ,cianjur dan dusun pokpohan ,mereka inilah sebagai warga yang paling merasakan dampak buruk pembuangan air kotor dari dalam benteng kebun ,yang di sedot dan dipompakan dari 3 (tiga) unit mesin pompa air menggunakan pipa gajah

dari areal dalam benteng kebun ke luar benteng paret bekoan berbatas dengan tanah masyarakat. naifnya lagi bila dimasa penghujan, ketika air sedang naik melimpah disitu pulaklah pihak perusahaan sering melakukan pembuangan genangan air mereka .akibatnya lahan lahan masyarakat sekitarnya makin tenggelam di hantam air buangan dari perusahaan ini.
Perbuatan pembuangan yg semau maunya ini sudah berlangsung puluhan tahun Tampa sedikitpun ada rasa keinginan perusahan ini memikirkan Dampak genangan air yg harus selalu ditanggung Masyarakat pringgan kebun yg hidup di bagian belakang benteng sungai Kualuh.

Menerangkan salah seorang warga pekebun pringgan kebun k.ulu kepada Media Humas Polri dan wartawan lainnya di benteng yg dibuat perusahaan Sabtu (24/7) bapak Abdul Sani Lubis ,saya yg mewakili beberapa warga yg tinggal di Benteng sungai Kualuh pringgan kebun ini benar benar merasa kecewa kepada pihak perusahan ini. kalau boleh kita bilang kami disini bukannya diberi manfaat atas keberadaan perusahaan Kanopan Ulu unit Sialang Taji ini, malah sebaliknya boleh dikata mereka sudah menzalimi kami secara terus menerus,bayangkan hampir setiap waktu pembuangan,kenapa mesti disaat kami terkena banjir akibat curah hujan yg tinggi disitu pulaklah mereka membuang semua Air yg ada di dalam benteng keliling dalam areal kebun sawit mereka.

yang pasti lahan kami tenggelam menjadi korbannya ,inilah yang selalu berulang kami alami.

Memang ada mereka buat paret pembuangan dari pembekoan sepanjang +_ 800 meter tapi sepertinya sebagai syarat formalitas saja ,terbukti ,lihatlah kondisi paret pembuangan tersebut begitu lama tak pernah terawat,sudah tumpat sehingga air merebak ke lahan warga semuanya.
Yang pasti berharap kepada perusahaan ini jauh panggang dari api apalagi cerita orang orang Manager Pk Meidi ini agak kaku kemasyarakat dan belum pernah sekalipun turun menjenguk kami bersama warga disini, kunjungan itu kan sebagai bentuk rasa perduli kepada warga tetangga kebun.
Untuk itu Hanya kepada Pemerintah Kabupaten inilah harapan kami ,semoga melalui Bupati Bpk Hendriyanto Sitorus SE Mm kita tahu walau beliau masih muda tapi sangat intelektual dan bijaksana dalam menyikapi aspirasi keluhan rakyatnya ,apalagi orang orang desa sebagai petani pulak, bila pak Bupati mengarahkan kami nantinya kami janji akan siap bekerjasama dengan perusahaan dan mengikuti aturan aturan yg ada selagi saling menguntungkan .harap Petani Sani Lubis .

Ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Manager Meidi Tilaar melalui Askep Jatmiko Sabtu (23/7) di kantor Kebun devisi IV & V cabang kebun Kanopan Ulu estate di Desa Sialang taji kecamatan kualuh Selatan Labura ,Seorang asisten afdeling mengatakan, untuk sementara ini pak Askep sedang Cuti pulang ke Jawa ,jadi sebagai penggantinya saya sebagai asisten yang merangkap pjs Askep nama saya R. Simatupang ;.begini pak, memang benar kami selalu membuang limpahan air ke waduk bekoan apalagi arealnya ada dikawasan kerja afdeling saya tapi untuk penyaluran kelancaran alur air sudah kami siapkan,jadi tidak ada masalah lagi saat ini kami menggunakan 3 (tiga) unit mesin pompanisasi yang stand by di kamar mesin tapi ada 2 (dua) unit yang sedang mengalami kerusakan.
Kalau ada keluhan dari masyarakat tentang limpahan air hingga menggenang di tanah kebun masyarakat itu hal wajar tapi akan segera teratasi sebab Minggu depan kami sudah melaksanakan program pencucian areal terutama daerah mana mana yg tempatnya mengganjal lintasan air. Akibat terhalang tanaman air atau adanya gerusan tanah .
Tapi pencucian yang akan kami lakukan menggunakan alat berat excavator Beko ,rencana nya akan dimulai Minggu depan ,tetapi start awal kegiatan kami dimulai dari lahan tanaman sawit kebun milik kami dulu,setelah itu selesai baru pencucian berlanjut di luar areal kebun sekitar tanah masyarakat biar jangan lagi terjadi genangan air yang tumpat. .ucap pjs askep Ricardo Simatupang serius menjanjikan. (D Munthe).

Pos terkait