Masyarakat Tak Menikmati LPG 3kg Subsidi Disimpangkan 

Media Humas Polri // Seputih Surabaya

Nakalnya oknum pemilik ataupun pengelola pangkalan LPG 3kg subsidi sehingga dengan sengaja dan berani langkahi aturan yang telah di tetapkan dari cara penyalurannya LPG 3kg subsidi (yang semestinya di utamakan untuk kebutuhan masyarakat kecil yang ada di lingkungan pangkalan) dan tentunya dengan harga yang telah ditentukan yaitu Rp 20.000(dua puluh ribu rupiah ) HET, sesuai dengan SK Gubernur Lampung Nomor : G / 816 /V.25 / HK / 2024.

Bacaan Lainnya

Namun pemilik atau pengelola pangkalan LPG 3Kg subsidi yang beralamat di DS III RT 006 RW 009 Desa Sumber Katon Kecamatan Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tangah pangkalan LPG 3Kg subsidi Bima Muhammad Gafara diduga kuat telah menyimpangkan penyaluran LPG 3Kg subsidi menurut Nara sumber yang berada tidak jauh dari tempat pangkalan tersebut saat di konfirmasi oleh awak media ini mengatakan “LPG 3kg disini langka pak terkait harga di warung Rp 25.000(dua puluh lima ribu rupiah ) kenapa gak beli di pangkalan masyarakat yang kebetulan berkumpul tiga wanita tersebut mengatakan tidak kebagian pernah kebagian dengan harga Rp 22.000(dua puluh dua ribu rupiah)”.

Kok gak kebagian ibu-ibu itu pun kompak mengatakan “dianterin ke warung – warung pak”.

“Tempat siapa pangkalannya bu? “itu pak tempat mbak Eka”sembari menunjuk ke arah pangkalan.

Dengan perihal tersebut diatas Awak media mendatangi Pangkalan yang dimaksud dan bertemu dengan Mbak Eka saat dikonfirmasi bahwa pangkalan atas nama Bima Muhammad Gafara adalah Anaknya mbak Eka lebih lanjut saat di konfirmasi bahwa penyaluran LPG 3kg subsidi dianterin kewarung warung sehingga masyarakat kecil sekitar lingkungan pangkalan jarang kebagian Eka mengatakan yang bilang siapa sambil tertawa.

Dengan prihal tersebut diatas di harapkan kepada Agen PT. GLOBAL ATHALLAH AINERGI untuk dapat memberikan pembinaan karena secara tidak langsung pengelola pangkalan telah merampas subsidi yang merupakan hak masyarakat kecil.(KairulAnam)

Pos terkait