Note Kelola Sampah Berbasis Kawasan Desa Sukatani Purwakarta Jadi Model Replikasi
Media Humas Polri// Purwakarta
Desa Sukatani Kabupaten Purwakarta sedang jalani perubahan terkait pengelolaan sampah. Lewat program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP),
Kini Desa Sukatani jadi percontohan dalam pemilahan dan pengolahan sampah langsung dari sumbernya yakni adanya lokasi percontohan. Ciptakan Perubahan Lingkungan.
Pengelolaan Sampah Sawahgede Cianjur Bekerjasama Dengan Duta Pilah Sampah Lokasi percontohan atau reflikasi pilot project di Desa Sukatani terdiri dari 10 RT yang tersebar di 7 RW.
Sosialisasi dan pemicuan mengenai pengeloaan sampah dari sumber kepada warga binaan telah dilakukan. Hadir dalam sosialisasi itu para Ketua RT, RW, masyarakat dan kader duta pilah sampah. Sebagai narasumber yakni sanitarian dari Puskesmas Sukatani. Seperti ditempat lainnya, kegiatan ini pun dikoordinir oleh Tim PPAM Kab Purwakarta.
Sementara itu, materi yang disampaikan narasumber yakni dr Yunita Ariyanti dan dr Wendelin Alexia lebih terfokus pada kaitan dengan masalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM itu sendiri terdiri dari: Stop BAB Sembarangan CTPS (Cuci tangan pake sabun) Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga. Pengelolaan sampah rumah tangga. Dan pengelolaan sampah limbah rumah tangga 3 R (Reuse,Reuce, Recycle).
Sanitarian lebih fokus pada tema 4 Pilar Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT). PSRT bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat agar dapat mengelola sampah sendiri secara aman.
Sosialisasi dengan warga bersama Tim Duta PIlah Sampah Pilar ini berfokus pada tindakan seperti pemilahan, pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah. Hal itu bertujuan guna mengurangi risiko kesehatan dan lingkungan yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk. Salah seorang Duta Pilah Sampah, Ida Farida mengungkapkan, ” Rasa optimisnya terhadap inisiatif ini. Menurut Ida, antusiasme dan semangat warga sangat tinggi karena mereka menyadari adanya manfaat ekonomi dibalik memilah sampah.” Pungkas Ida Farida. ( Darya ).





