Plafon Ruang Belajar SMK N 1 Mempawah Hilir Ambruk Pengurus Komite Minta Evaluasi Segera

Media Humas Polri // Mempawah

Rabu ,4 juni 2025– Insiden ambruknya plafon ruang teori di SMK Negeri 1 Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat pada Jumat dini hari, 30 Mei 2025, memantik sorotan tajam dari berbagai pihak. Peristiwa ini merupakan kejadian keempat dalam dua tahun terakhir, memunculkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan siswa dan tenaga pendidik yang beraktivitas di sekolah tersebut.

Bacaan Lainnya

Pantauan di lapangan menunjukkan kondisi bangunan sekolah yang cukup memprihatinkan. Beberapa bagian plafon di ruang kelas, baik bangunan baru maupun hasil rehabilitasi, tampak melengkung, retak, bahkan nyaris terlepas. Jarak antar baut penyangga plafon yang terlalu jarang, serta struktur rangka yang tampak tidak kokoh.

Tak hanya plafon, pintu dan jendela juga terlihat tidak terpasang dengan presisi, menyisakan celah mencolok. Atap bangunan yang disebut sebagai atap kelas premium terlihat pudar warnanya, berbeda mencolok dengan atap bangunan lain yang masih tampak cerah.

Ketua Komite SMKN 1 Mempawah Hilir, Aidi M, menyampaikan keprihatinan atas kondisi tersebut. Ia mendesak pihak sekolah dan instansi terkait untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas pembangunan gedung sekolah, termasuk meninjau ulang tanggung jawab kontraktor dan konsultan pengawas proyek.

“Keselamatan siswa dan guru adalah hal utama. Kami tidak ingin ada korban. Ruangan yang ambruk plafonnya ini tidak boleh digunakan lagi sebelum dinyatakan aman,” ujar Aidi.

Ia juga menekankan perlunya tindakan cepat dari pihak berwenang agar kekhawatiran orang tua atas keselamatan anaknya yang bersekolah di SMK Negeri 1 Mempawah Hilir dapat teratasi, serta agar proses belajar mengajar tidak terganggu lebih jauh.

Menanggapi hal tersebut, waka sarana dan prasarana SMKN 1 Mempawah Hilir Endang Mujiasih SP.d menjelaskan bahwa pihak sekolah telah melaporkan kejadian ke pimpinan sekolah dan memutuskan untuk menghentikan penggunaan ruangan yang terdampak.

“Kami langsung menutup akses ke ruangan tersebut begitu mengetahui plafonnya runtuh. Keselamatan siswa adalah prioritas kami,” jelas Endang.

Kondisi ini dikhawatirkan akan berdampak pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang dijadwalkan berlangsung Juli mendatang. Dengan berkurangnya ruang teori, SMKN 1 Mempawah Hilir dipastikan mengalami kendala kapasitas ruang belajar, sementara solusi jangka pendek masih belum tersedia.

Diketahui, proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung SMKN 1 Mempawah Hilir dikerjakan oleh CV Bilqissiqha Lapan Sembilan-Sembilan, menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2023. Ruang lingkup proyek meliputi rehabilitasi ruang kelas, ruang guru, tata usaha, pembangunan laboratorium kimia, fisika, bahasa, toilet, hingga ruang praktik siswa. CV Nadi Cipta Consultant bertindak sebagai pengawas proyek.

( Aidi Matsyah )

Pos terkait