Rapat Koordinasi Tim Kelompok Kerja Dalam Penanganan StuntingAngka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Kabupaten Alor

  • Whatsapp

Alor // Media Humas Polri.Com

Rapat koordinasi tim kelompok kerja dalam rangka Penanganan Stunting, Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) di Kabupaten Alor yang bertempat di aula Kopdit Citra Hidup Tribuana, tepatnya Jalan tanggal 11 Mei Jendral 2023 pukul 09.26 Wita bertempat di Aula Kopdit Citra hidup Tribuana, tepatnya Jln Jendral Sudirman b Kelurahan Kalabahi Tengah Kelurahan Teluk Mutiara Kabupaten Alor.

Bacaan Lainnya

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut yakni;
Dandim 1622 Alor LETKOL Inf Amir Syarifudin, S.H, Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman, S.Ik., M.M., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kab.Alor Syarifudin Djawa, S.H, Spesialisai Advokasi USAID Momentu, Benyamin Leu, Ketua Majelis Klasis GMIT Alor Barat, Laut Simon Petrus Amung, S.Th, dan para Perwakilan instansi yang tergabung dalam kelompok kerja

Kesempatan itu, Spesialisai Advokasi USAID Momentum, Benyamin Leu menyatakan bahwa, Kegiatan Ini merupakan program kerja sama antar negara dimana kerja sama itu antara pemerintah negara Amerika Serikat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dimana program ini bertujuan untuk pengembangan atau penguatan Puskesmas, mengerjakan sebagian program Kementerian Kesehatan sehingga apa yang telah dilakukan bapa ibu pada waktu sebelumnya oleh USAID Momentum. hanya memperkuat lagi tanpa merubah program. Ungkapnya.

Kemudian dikatakannya, Dalam penangan stunting kita tidak bisa kerja sendiri sehingga dibutuhkan kelompok kerja untuk penanganan tersebut, maka dalam rapat ini dibahas langkah – langkah penanganan Stunting, penurunan Angka kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kmearian Bayi ( AKB ) di kab.alor sehingga diakhir acara nanti kita bisa merekomendasikan kepada pemerintah daerah dari Bupati hingga ke tingkat paling bawah yaitu kepala desa untuk mengambil langkah apa yang harus di buat. Pungkas Benyamin.

Sementara Asisten III Pemda Alor, melkisedek Bely S.Sos., menyampaikan bahwa, Berbicara tentang Stunting, AKI dan AKB di Kab.Alor sudah saatnya kita harus bekerjasama dan tidak lagi bekerja sendiri – sendiri.
Dalam hal penangan Stunting, AKI dan AKB, kita harus mencari akar masalah sebelum melakukan penanganan, hal ini bukan hanya di NTT terjadi namun di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia, pihaknya tentunya melihat tindakan yang diambil oleh Kapolsek Alor Barat Daya sebagai suatu langkah yang baik dan telah diapresiasi oleh Gubernur NTT dan hal ini yang akan kita lakukan pada saat ini dimana Polres setempat bersama polsek jajaran dan Kodim setempat dengan anggota yang di desa untuk dapat bekerjasama melakukan penanganan. Ungkapnya Melkisedek Bely ketika membuka kegiatan yang di maksud.

Dikatakannya, Kita lihat saat ini pokja belum bergerak efektif dan terkesan masih bekerja sendiri – sendiri, maka dari itu pada hari ini dan melalui rapat koordinasi ini sudah saatnya untuk kita rumuskan apa yang harus kita lakukan bersama. Ujar Melkisedek Bely.

Perlu kita ketahui bahwa, untuk bulan April tahun 2023 Angka kematian Ibu ( AKI ) sebay6 4 orang dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) sebayak 27 orang.

Selanjutnya, Dandim 1622 / Alor menyatakan bahwa, Masih ada ketidak jelasan langkah apa yang dilaksanakan oleh tim pokja, kita seharusnya sudah ada waktu target sehingga tidak ada hanya perencanaan saja yang terus kita bahas dan belum mengambil tindakan. Ungkapnya.

Lebih Lanjut, Dandim 1622/Alor menyebutkan, Dalam menentukan time schedule, kita harus menentukan skala prioritas sehingga bisa kita mana yang harus terlebih dulu di tangani. Tambahnya.

Kesempatan yang sama, Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman,S.iK, M.M mengatakan bahwa, untuk mengatasi sebuah persoalan terlebih dahulu kita harus mengetahui penyebabnya, sehingga setelah itu, kita dapat menentukan solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Dalam hal ini pihaknya mengambil contoh permasalahan stunting, ada beberapa penyebab yang mengakibatkan timbulnya stunting. Ungkapnya.

Lanjut Kapolres AKBP Supriadi menyebutkan bahwa, Dari hal tersebut apakah kita sudah menemukan jalan keluarnya? sehingga hari ini kita semua hadir untuk membahas rencana aksi bukan lagi hanya rencana saja. Ujarnya.

Lebih Jauh Kapolres Alor menyatakan, Dari 18 Kecamatan di wilayah Kabupaten Alor hanya di back up oleh 8 Polsek dimana pada hari ini yang menonjol telah melakukan penangan stunting adalah Polsek Alor Barat Daya, dimana laporan yang kami terima telah ditangani sejumlah 36 anak stunting, dimana hal ini pihaknya bersama TNI bersama sama dalam melakukan penanganan permasalahan ini. ayo mari kita bersama dalam mengatasi permasalahan ini. Ajak Kapolres Alor, AKBP Supriadi Rahman.

Kemudian selanjutnya, Ketua majelis Klasis Alor Barat Laut, Simon Petrus Amung S.Th mengatakan bahwa, Pihak Gereja akan bersama – sama mendukung mensukseskan apa yang telah menjadi program pemerintah, pihaknya juga akan melaksanakan apa yang telah dirancangkan pada hari ini sehingga bersama – sama berperan mengatasi masalah ini. Ujarnya.

Sebagai Catatan bahwa,
Kegiatan tersebut merupakan hasil kerjasama USAID Momentum dengan Pemda Alor dalam rangka penanganan Stunting, Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ) di wilayah Kabupaten Alor. (Ahmad)

Pos terkait