Wakapolres Balikpapan Kepemimpinan Digital Jadi Kunci Polri Hadapi Era Post-Modern dan Post-Truth

Media Humas Polri // Balikpapan

Polresta Balikpapan menjadi tuan rumah kegiatan Kuliah Kerja Profesi (KKP) Kepemimpinan Digital dihadapkan pada Era Post-Modern dan Post-Truth yang diikuti para peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri Dikreg ke-65 Gelombang II Tahun 2025.

Bacaan Lainnya

Acara yang digelar di Lobi Mapolresta Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Selatan ini dibuka secara resmi oleh Wakapolres Balikpapan AKBP Hendrik Eka Bahalwan, S.H., S.I.K., dan dihadiri oleh Ketua Tim Supervisor Irjen Pol Mohamad Agung Budijono, S.I.K., M.Si., serta jajaran pendamping dari Sespimmen Polri.

Dalam sambutannya, AKBP Hendrik Eka Bahalwan menyampaikan bahwa tema kegiatan ini sangat relevan dengan dinamika era digital yang menuntut pemimpin Polri mampu beradaptasi dengan perubahan sosial dan teknologi yang cepat.

Kami sangat antusias dengan kegiatan KKP Sespimmen kali ini karena mengangkat tema kepemimpinan digital di era post-modern dan post-truth. Kondisi sosial masyarakat Balikpapan saat ini menuntut inovasi dalam menjaga stabilitas kamtibmas, terutama di dunia maya,” ujar Hendrik.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, jumlah penduduk Kota Balikpapan saat ini mencapai 764.595 jiwa penduduk tetap, serta lebih dari 30 ribu penduduk non-permanen yang sebagian besar bekerja di sektor pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Wakapolres juga memaparkan bahwa secara ekonomi, Balikpapan menempati peringkat keenam kota terkaya di Indonesia berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). “Dengan pesatnya pembangunan, terutama proyek RDMP Pertamina yang kini menjadi tulang punggung energi nasional, Kota Balikpapan tengah bertransformasi menjadi kota modern dalam lima tahun ke depan,” ujarnya.

Selain itu, AKBP Hendrik mengungkapkan bahwa tantangan keamanan di Balikpapan kini bukan hanya di lapangan, tetapi juga di ruang digital.

Dari hasil analisis kami, sekitar 72,3 persen warga Balikpapan sudah melek teknologi. Mereka cepat merespons isu, bahkan lebih memilih melapor lewat live Instagram atau TikTok ketimbang menelepon 110. Karena itu, kami juga menyesuaikan strategi patroli dengan live stream di media sosial agar lebih dekat dengan masyarakat,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, Polresta Balikpapan saat ini tengah mendukung penuh pembangunan infrastruktur nasional, termasuk proyek tol penghubung sepanjang 5,9 km dari Bandara Sepinggan menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kami pastikan seluruh proyek strategis nasional berjalan lancar tanpa hambatan keamanan. Ini bagian dari tanggung jawab kami menjaga stabilitas wilayah,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Supervisor KKP Sespimmen Polri, Irjen Pol Mohamad Agung Budijono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Polresta Balikpapan serta penjelasan mendalam terkait kondisi sosial dan ekonomi daerah.

Kami berterima kasih kepada jajaran Polresta Balikpapan, khususnya Pak Wakapolres, atas penjelasan yang sangat komprehensif. Balikpapan memiliki potensi besar sekaligus tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga stabilitas dunia nyata dan dunia maya,” ujar Irjen Agung.

Ia menekankan pentingnya transformasi kepemimpinan Polri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan perubahan sosial.

Era post-truth dan post-modern membuat batas antara dunia nyata dan dunia maya semakin tipis. Karena itu, patroli siber, komunikasi digital, dan kepemimpinan berbasis data menjadi keniscayaan,” tegasnya.

Irjen Agung juga mengingatkan para peserta didik Sespimmen agar mampu memberikan solusi strategis berdasarkan riset lapangan selama pelaksanaan KKP di Balikpapan.

Manfaatkan waktu dengan baik. Hasil observasi rekan-rekan nanti akan menjadi masukan penting bagi pimpinan dalam merumuskan strategi Polri di masa depan. Kalau datanya baik, hasilnya juga pasti baik. Garbage in, garbage out,” pungkasnya.

Kegiatan KKP Sespimmen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat kapasitas kepemimpinan Polri yang responsif, adaptif, dan profesional di tengah perubahan zaman.( Alfian )

Pos terkait