Wakil Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar S.Pd MM harapkan di Labuhanbatu Tahun 2023 pravalensi Stunting 19.53 porsen

  • Whatsapp

Media Humas Polri || Labuhanbatu

STUNTING adalah kondisi gagal tumbuh pada anak Balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada seribu hari pertama kehidupan, Stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak.anak Stunting juga memiliki resiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya akibat kekurangan gizi pada seribu hari pertama kehidupan bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. demikian disampaikan Wakil Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar S.Pd.MM saat menggelar rembuk Stunting di Aula Dharma Melati Hotel jalan Ahmad Yani Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Rabu (07/06/2023).

Bacaan Lainnya

Selanjutnya Wakil Bupati dan juga Pimpinan Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS) Labuhanbatu ini mengatakan, Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu Kabupaten yang menjadi prioritas pandangan Stunting di Sumatera Utara, Kabupaten Labuhanbatu pada Tahun 2021 dari hasil survey status gizi Indonesia memiliki pravalensi Stunting 27.0 porsen dan pada Tahun 2022 berada pada prevalensi Stunting 23,9 porsen ucap Hj Ellya Rosa Siregar S.Pd.MM.

Berarti Kabupaten Labuhanbatu berhasil menurunkan angka Stunting 3.1 porsen yang belum mencapai target Nasional yang telah ditetapkan yaitu 23.45 porsen.untuk Tahun 2023 ini saya berharap seluruh OPD terlibat agar dapat melakukan kegiatan yang lebih menyentuh kepada Masyarakat agar pravensi Stunting di Kabupaten Labuhanbatu turun dengan siknifikan seminimalnya sehingga kita mampu menurunkan menjadi 19.53 porsen.

Selanjutnya Ketua Tim TPPS Labuhanbatu ini mengatakan, Penurunan Stunting ini memerlukan kerjasama dengan semua OPD bukan hanya satu atau dua OPD saja yang menangani, dan harapan kita dapat melibatkan Pihak Ketiga sebagai Bapak Asuh anak Stunting.

Lebih lanjut Wakil Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar S.Pd MM mengatakan Penanggulangan Stunting menjadi tanggung jawab kita bersama. tidak hanya Pemerintah akan tetapi juga setiap warga Indonesia, karena dalam jangka panjang bisa berdampak buruk tidak hanya terhadap tumbuh kembang anak tetapi juga terhadap perkembangan emosi dan berakibat pada kerugian ekonomi mulai dari pemenuhan gizi yang baik selama seribu hari pertama kehidupan.

Hj Ellya Rosa Siregar S.Pd MM selaku Ketua Tim TPPS Labuhanbatu berharap kepada Bapak/Ibu dapat melakukan langkah-langkah kongkrit untuk konvergensi program Tahun 2023 dengan memanfaatkan dana yang dianggarkan dalam penanggulangan Stunting untuk mendukung pelaksanaan upaya konvergensi program atau aksi Konvergensi melalui koordinasi antara Bappeda. Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat. dan Desa serta Dinas terkait lainnya.

Sekjen DP2KB Faoma Liana Dachi selaku ketua pelaksana kegiatan melaporkan, Rembuk Stunting ini dilaksanakan bertujuan untuk membuat komitmen bersama dalam percepatan dan penurunan angka Stunting di Kabupaten Labuhanbatu Tahun 2023.

Peserta yang mengikuti acara ini berjumlah 90 orang terdiri dari TPPS, BAPPEDA Kepala OPD. TNI, KEMENAG. KAPUS LURAH Kepala Desa fokus Stunting, semua peserta yang hadir membubuhkan tanda tangan komitmen bersama aksi konvergensi percepatan penurunan Stunting dan dilanjutkan dengan pembekalan cara penanganan dan pencegahan serta penurunan Stunting dari Ketua Pokja 4 dr Viana Mulhani dan Kaban Bappeda Hobol Z Rangkuti. (Thamrin Nasution)

Pos terkait