Media Humas Polri//Balikpapan
Peristiwa kebakaran melanda kawasan kuliner di Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan, Selasa (3/8/2025) dini hari. Sebanyak 35 gerobak milik pedagang hangus terbakar dalam kejadian yang terjadi sekitar pukul 02.45 WITA.
Lurah Gunung Bahagia, H. Andi Azis Martadi, menyampaikan bahwa informasi awal diperoleh dari seorang warga yang langsung melaporkan kejadian tersebut. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan hampir seluruh gerobak yang terparkir di lokasi kuliner tersebut.
“Total ada 36 pedagang yang biasa berjualan di sana. Hanya satu gerobak yang tidak terbakar. Sisanya ludes dilalap api. Saat ini penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan dan pendalaman oleh pihak Inafis,” jelas Andi Azis.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian materiil diperkirakan mencapai sekitar Rp500 juta. Pemerintah Kelurahan Gunung Bahagia pun langsung bergerak cepat untuk menenangkan para pedagang yang terdampak, sekaligus mencari solusi bersama pemerintah kota dan DPRD Balikpapan..
“Kami sudah melakukan pendekatan-pendekatan kepada Pemkot Balikpapan hingga anggota dewan yang terhormat, agar segera dicarikan solusi. Apakah berupa bantuan langsung, stimulus usaha, atau bentuk dukungan lainnya bagi para pedagang yang terdampak,” ujarnya.
Terkait langkah antisipatif, Lurah Gunung Bahagia menekankan pentingnya peningkatan sistem keamanan di lokasi kuliner. Ia menyebut perlunya alat pemadam api ringan (APAR) di setiap titik serta pengawasan ketat terhadap aktivitas pedagang.
“Yang paling utama adalah pencegahan. Di kawasan kuliner ini perlu ada penjagaan malam atau wakar. Selama ini gerobak hanya disimpan begitu saja tanpa pengawasan. Kami juga menilai pentingnya pemasangan CCTV di sekitar lokasi,” katanya.
Andi Azis juga menyoroti kebiasaan beberapa pedagang yang menjual makanan berbasis pembakaran seperti sate atau ikan bakar. Ia mengingatkan pentingnya memastikan bara api benar-benar padam sebelum meninggalkan lokasi.
“Jangan sampai api atau arang yang belum padam jadi penyebab kebakaran. Bisa saja sisa bara itu menjadi pemicu. Tapi tentu, kita tetap menunggu hasil resmi dari penyelidikan tim Inafis,” ungkapnya.
Proses penyelidikan masih berlangsung dan diperkirakan memakan waktu satu hingga dua hari. Pihak kelurahan juga terus berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut serta pemulihan kondisi pascakebakaran.(Alfian )





