Api Abadi Mrapen Salah Satu Tempat Wisata Religi Di Kabupaten Grobogan Yang Banyak Di Minati Wisatawan

  • Whatsapp

Media Humas Polri || Grobogan

Api Abadi Mrapen adalah salah satu ikon budaya Jawa tengah yang terletak di desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa tengah.

Bacaan Lainnya

Api abadi ini adalah hasil peristiwa geologi berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan nyala api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan.
Banyak peristiwa penting di Indonesia yang melibatkan Api Abadi Mrapen, seperti pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963 silam, Pekan Olahraga Nasional (PON) hingga perayaan Hari Trisuci Waisak di Candi Borobodur.

Pada kesempatan tersebut David Diyanto (penjaga objek wisata) mengungkapkan bahwa,” asal usul Api Abadi Mrapen ketika Dulu sewaktu rombongan sunan Kalijaga sedang melakukan perjalanan dari Majapahit menuju Demak, ketika sampai di Mrapen tiba-tiba rombongan membutuhkan air untuk diminum, karena persediaan air minum sudah habis, sunan pun berusaha untuk minum dengan menancapkan sebuah tongkatnya ke tanah, anehnya ketika sunan menancapkan berkali-kali malah yang keluar Api bukan Air. Tapi setelah mencapkan lagi akhirnya keluar air juga. Api yang keluar tadi sampai sekarang dinamakna Api Abadi, sedangkan air yang mengalir sampai sekarang juga masih ada yaitu dinamakan Sendang Dudo.

Ketika ingin melanjutkan perjalanan, ternyata rombongan Sunan Kalijaga meninggalkan batu yang sangat besar, salah satu rombongan pada saat itu akan mengambil batu itu, tetapi tidak diperbolehkan oleh Sunan. Kata beliau nanti pasti akan berguna bagi masyarakat setempat.
Setelah itu batu itu digunakan Empu Supo untuk membuat kerisnya, dan Api untuk membakar besinya sedangkan air untuk mengasahnya.

Konon batu adalah umpak atau landasan tiang bangunan kerajaan Majapahit yang hendak dibawa ke Ibu kota Kesultanan Demak Bintaro oleh Sunan Kalijaga dan rombongannya. Mereka melaksanakan tugas dari Sultan Demak untuk membawa barang-barang dari Kerajaan Majapahit menuju Kesultanan Demak Bintaro namun oleh Sunan Kalijaga batu ini ditinggalkan di Mrapen karena berat dan dirasa memperlambat perjalanan, Batu ini kemudian di gunakan empu Supo sebagai landasan untuk membuat keris, termasuk salah satunya adalah keris Kyai Sengkelat, Batu ini kondisinya pecah menjadi beberapa bagian karena pada jaman Belanda ada orang yang memaksakan diri mengangkatnya lalu menjatuhkannya begitu saja.
Mitos yang terdapat dalam batu bobot : jika bisa mengangkat batu tersebut semua keinginannya akan tercapai,” Terang David Diyanto.

Namun, kabar mengherankan datang kala Api Abadi Mrapen telah padam total untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Padamnya Api Abadi Mrapen juga disampaikan langsung oleh pengelola tempat Api Abadi Mrapen, David Diyanto hingga akhirnya padam total pada 25 September 2020.
Lalu seperti apa latar belakang Api Abadi Mrapen hingga menjadi daya tarik wisata Kabupaten Grobogan?
Jadi sumber nyala api obor PON 1996.

Api Abadi Mrapen terkenal sebagai salah satu tempat wisata riligi di Kabupaten Grobogan.

“Berdasarkan data pengelola, api yang menyala karena pasokan gas rawa keluar secara alami dari perut bumi itu belum pernah sekalipun padam.
Hal tersebut yang menjadikan Api Abadi Mrapen unik dan membuat wisatawan datang untuk melihat secara langsung.

Api berwarna biru itu telah melegenda tak hanya di kalangan wisatawan nusantara, namun juga wisatawan mancanegara.

Terang saja, pasalnya, api tersebut pernah digunakan sebagai sumber nyala api obor beberapa perhelatan nasional maupun internasional.

Sebut saja mulai dari pesta olahraga nasional yaitu Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI 23 Agustus 1996.

Bahkan puluhan tahun sebelumnya, Api Abadi Mrapen sempat digunakan sebagai sumber nyala api obor pesta olahraga internasional Ganefo pada 1 November 1963.

Perhelatan olahraga tersebut mempertemukan sebanyak 2.700 atlet dari 51 negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin.

Api Abadi Mrapen juga sempat digunakan sebagai tempat pengambilan Api Obor Asian Games 2018.

Tak hanya itu, Api Abadi Mrapen juga setiap tahunnya digunakan untuk menyalakan obor upacara Hari Raya Waisak bagi umat Buddha.”

Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit. Selain itu juga terdapat Batu Bobot, yang konon siapa saja yang bisa mengangkat batu itu, segala keinginannya bakal terkabul.

Menikmati fenomena alam yang menakjubkan dengan pesona api yang tak pernah padam di Kabupaten Grobogan. Terdapat pula fasilitas yang lengkap seperti lokasi parkir kendaraan yang cukup luas, warung wisata, toilet, musala, gazebo, dan sejumlah spot foto yang menarik.

Dengan harga tiket masuk Api Abadi Mrapen sebesar Rp. 3.000 per orang, tempat ini bisa kamu explore pesonanya. Selain itu, kamu bisa berkunjung setiap hari karena tempat tersebut beroperasi selama 24 jam. (BANU ABILOWO)

Pos terkait