Media Humas Polri // Samarinda
Satuan Brimob Polda Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Tim Respon Bencana Batalyon B Pelopor dikerahkan secara intensif ke lokasi bencana tanah longsor di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, pada Rabu (28/5/2025).
Pengerahan ini dilakukan untuk mempercepat proses pencarian dan evakuasi korban yang diduga masih tertimbun longsor setelah kejadian yang merusak sejumlah rumah warga. Tim gabungan Brimob yang turun ke lapangan dilengkapi dengan peralatan lengkap Search and Rescue (SAR) serta satu unit excavator PC 50 guna mendukung pemindahan material longsoran seperti puing bangunan, tanah, kayu, dan beton.
Kondisi medan yang labil dan tertutup reruntuhan membuat proses pencarian berjalan penuh kehati-hatian. Operasi dilakukan dengan fokus tinggi agar tidak memperparah risiko dan tetap menjaga keselamatan tim maupun kemungkinan korban yang tertimbun.
Dansat Brimob Polda Kaltim, Kombes Pol. Andy Rifai, S.I.K., M.H., dalam keterangan resminya membenarkan pengerahan tim dan alat berat ke lokasi bencana.
Tim Respon Bencana dari Batalyon B Pelopor yang bermarkas di Samarinda telah dikerahkan sejak pagi untuk membantu pencarian korban tanah longsor. Mereka dilengkapi peralatan SAR dan excavator untuk mempercepat proses evakuasi,” ujar Kombes Andy Rifai.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Brimob Polda Kaltim berkomitmen penuh dalam mendukung operasi kemanusiaan di wilayah terdampak.
Kami sangat prihatin dan turut berduka atas musibah ini. Prioritas utama kami adalah membantu proses pencarian dan penyelamatan seoptimal mungkin. Personel kami bekerja profesional, menjunjung keselamatan, dan bersinergi penuh dengan tim SAR lainnya,” lanjutnya.
Hingga Rabu sore (28/5/2025), proses pencarian masih berlangsung intensif. Tim gabungan dari Brimob, BPBD, Basarnas, TNI, serta relawan lokal, terus berupaya menyisir seluruh area terdampak longsor. Kehadiran alat berat diharapkan mampu membuka akses ke titik-titik kritis yang sebelumnya sulit dijangkau.
Pihak keluarga korban yang masih dinyatakan hilang juga terus berada di sekitar lokasi, menanti kabar pasti dengan harapan yang tak kunjung padam. Tim lapangan terus berupaya maksimal untuk memberi kepastian dan bantuan terbaik bagi para penyintas bencana ini.(Alfian )





