Inovasi Pendidikan Kepolisian Sinergi Pengabdian Untuk Negeri

Media Humas Polri//Jakarta

Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) menggelar Latihan Kerja (Latja) Siswa Diktuk Inklusif Bintara Polwan Angkatan ke-57 dan Bakomsus Ketahanan Pangan & Kesehatan Masyarakat Tahun Anggaran 2025. Kegiatan ini berlangsung selama 10 hari, sejak 14 hingga 23 Mei 2025, dan diikuti oleh 456 siswa Polwan sebagai bentuk kontribusi terhadap pembangunan SDM unggul dalam kerangka Asta Cita Pemerintah.

Bacaan Lainnya

Latja Berbasis Live-in dan Pengabdian Masyarakat

Latja tahun ini mengusung konsep live-in, di mana para siswa tinggal bersama warga selama masa pelatihan. Inovasi ini membawa dimensi baru dalam pendidikan Polwan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat, mencakup:

Pendataan dan pengukuran antropometri balita dan remaja.

Pendampingan kelompok tani dan pelatihan diversifikasi produk pangan.

Pemasaran digital produk UMKM lokal.

Kepala Sepolwan Kombes Pol Dr. Melda Yanny, S.I.K., M.H. menegaskan bahwa pelatihan ini dirancang sebagai laboratorium pengabdian nyata. “Kami ingin membentuk Polwan yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga peka terhadap isu sosial dan mampu menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujarnya.

Kolaborasi Lintas Sektor dan Fokus Tematik

Latja 2025 mengintegrasikan pelatihan kepolisian dengan program strategis nasional melalui pendekatan multidisiplin. Beberapa fokus kegiatan meliputi:

1. Penguatan Teknis Kepolisian: Simulasi penanganan kriminalitas, patroli integratif, dan manajemen konflik.

2. Ketahanan Pangan: Revitalisasi pertanian, pendampingan nelayan, dan pengenalan pertanian presisi.

3. Kesehatan Masyarakat: Edukasi gizi, pengukuran status gizi anak, dan pencegahan stunting.

4. Pengembangan Karakter: Latihan disiplin, etika profesi, dan kebersamaan melalui interaksi langsung dengan masyarakat.

Kegiatan Pengabdian Tambahan:

Bakti Kesehatan: Pelayanan sosial, kampanye dan edukasi gizi.

Bakti Penghijauan: Penanaman pohon di area pemukiman dan fasilitas umum.

Bakti Religi: Korvei di tempat ibadah, pesantren, dan rumah ibadah lainnya.

Bakti Pendidikan: Penyuluhan dan penerangan di sekolah, madrasah, serta interaksi dengan komunitas PKK, karang taruna, dan kelompok ibu pengajian.

Urban Farming dan Edukasi Gizi: Simulasi praktik pertanian perkotaan dan pengetahuan pangan sehat.

Siswa dari SPPG POLRI juga terlibat dalam capacity building untuk penanganan malnutrisi, termasuk analisis data gizi wilayah dan penyusunan rekomendasi kebijakan kesehatan.

Dansat Brimob dan jajaran Polri berharap kegiatan ini menciptakan personel Polwan yang adaptif, profesional, dan humanis, yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menjadi penggerak pembangunan di tengah masyarakat.( Alfian )

Pos terkait