Media Humas Polri//Patokbeusi
Potret pendidikan di Kabupaten Subang kembali menjadi sorotan. SMPN 2 Patokbeusi dibiarkan rusak parah selama tiga tahun tanpa ada perhatian serius dari pemerintah.
Tiga ruangan penting, yakni perpustakaan, ruang multimedia, dan ruang seni budaya, kini sudah tidak layak pakai. Atap perpustakaan ambruk, ruang multimedia rata hanya menyisakan keramik pecah, sementara ruang seni budaya bahkan sudah kehilangan atap sepenuhnya.
Kepala sekolah, Dr. Endo Kosasih, M.Pd., mengaku pihaknya terpaksa mencari solusi darurat.
> “Siswa terpaksa belajar di ruang seadanya. Perpustakaan dan ruang UKS disatukan, sementara peralatan seni budaya dititipkan di ruang wakil kepala sekolah. Sudah tiga tahun kondisi ini kami alami,” ungkapnya dengan nada prihatin.
Endo menegaskan, kerusakan ini jelas menghambat kegiatan belajar siswa. Ia pun meminta Dinas Pendidikan Subang hingga pemerintah pusat segera bertindak nyata, bukan hanya janji.
Sementara itu, Kabid Pendidikan Subang, Leni, menyebut tahun ini sudah diusulkan untuk rehabilitasi.
> “Kami sudah masukkan usulan rehab, InsyaAllah tahun ini akan direalisasikan,” katanya.
Namun, hingga kini, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Subang belum memberikan jawaban apa pun.
Jika kondisi ini terus dibiarkan, maka ratusan siswa SMPN 2 Patokbeusi akan terus belajar dalam keterbatasan, sementara hak mereka atas sarana pendidikan yang layak terabaikan.( H2R )





