Pembinaan Produk dan Kemasan Pelaku Usaha Kecil Oleh FKMB UIN Sunan Ampel Dalam Rangka Kegiatan Bakti Masyarakat 

  • Whatsapp

Pembinaan Produk dan Kemasan Pelaku Usaha Kecil Oleh FKMB UIN Sunan Ampel Dalam Rangka Kegiatan Bakti Masyarakat

 

Bacaan Lainnya

Media Humas Polri

 

Pelaku usaha kecil ber skala usaha mikro di bidang makanan minuman mulai bergeliat di desa Tengger, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro di tengah marak nya berbagai macam produk pabrikan yang ada. Berbagai pelaku usaha kecil ini, mulai dari makanan siap saji, camilan, hingga minuman tradisional diundang oleh FKMB UIN Sunan Ampel di Balai Desa Tengger sebagai wujud sinergitas antara FKMB UINSA dengan Pemdes Tengger. Di latih khusus oleh narasumber ahli di bidang nya, para peserta pelatihan dengan serius mengikuti salah satu rangkaian kegiatan BAKMAS 2023, yakni pengembangan ekonomi kreatif melalui peningkatan kualitas produk dan kemasan di bidang makanan minuman. Dalam kegiatan BAKMAS ini, panitia mengundang Adib Nurdiyanto dari Creative Economy Center sebagai narasumber. Adib menyatakan bahwa, potensi dan kemauan masyarakat dalam memulai wirausaha ini harus terus mendapatkan pembinaan sebagai wujud pengembangan wirausaha bagi generasi berikutnya demi terwujud nya desa progresif.

 

Dalam kegiatan ini, aturan BPOM terkait label dan kemasan di sosialisasi kan kepada para pelaku usaha kecil yang diundang. Setelah sosialisasi terlaksana, kegiatan praktek produksi makanan minuman juga dilaksanakan sesuai aturan Good Manufacturing Practice (GMP). Habib, sapaan akrab panitia penyelenggara menyampaikan bahwa praktek pelatihan pembuatan makanan minuman yang baik dan benar perlu dilakukan supaya pelaku usaha kecil menyadari apa langkah produksi yang selama ini belum terlaksana karena kurang nya wawasan para pelaku usaha tersebut. Di bidang minuman herbal, mayoritas konsumen dari produk yang sudah ada adalah dewasa dan lansia. Sehingga narasumber memberikan contoh pembuatan minuman herbal berbahan kayu secang dengan dua varian minuman secang yakni orisinil berwarna merah muda dan kuning menyala sehingga mampu memikat pembeli dari segmen remaja. Selain minuman herbal, peserta juga dilatih untuk membuat aneka dawet yang bisa dikombinasikan dengan berbagi sayuran sehingga menjadi solusi bagi anak-anak yang selama ini enggan mengkonsumsi sayuran. Para peserta sangat antusias dalam pembuatan dawet ini karena sebelum nya ternyata para peserta pernah mencoba membuat dawet berbekal wawasan dari you tube namun selalu gagal. Ini bisa menjadi peluang usaha baru selama Ramadhan mendatang sebagai salah satu menu takjil yang sering diminati para pembeli. Tidak hanya sebatas pelatihan, narasumber juga siap membantu marketing produk produk dari peserta pelatihan melalui kerja sama Creative Economy Center dengan beberapa outlet aneka produk khas Bojonegoro dan beberapa minimarket di Kabupaten Bojonegoro.

Pos terkait