Pemkot dan Pemprov Kaltim Sinergi Atasi Keterbatasan Daya Tampung SMA/SMK Negeri di Balikpapan
Media Humas Polri //Balikpapan
Pemerintah Kota Balikpapan bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya mengatasi tantangan keterbatasan daya tampung pada jenjang pendidikan menengah atas, khususnya di SMA dan SMK negeri. Tahun ini, jumlah peserta didik lulusan SMP, MTs, dan program Paket B yang mendaftar dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) mencapai sekitar 12.400 siswa. Demikian disampaikan Kepala SMAN 5 Balikpapan, Drs. H.S. Imam Suja’i, M.Pd, Kamis (10/7/2025).
Namun, daya tampung sekolah negeri belum mampu mengakomodasi seluruh calon siswa. Saat ini, Balikpapan hanya memiliki 9 SMA negeri dan 7 SMK negeri. Salah satu sekolah baru, SMA Negeri 7 Balikpapan, yang masih menumpang di lokasi sementara, hanya dapat menampung dua kelas.
Masih menurut Imam yang Ketua MKKS SMA Kota Balikpapan ini. Dengan kondisi ini, sekitar 51% siswa dapat terserap di sekolah negeri, sedangkan sisanya sekitar 49% diarahkan ke sekolah swasta.
Pembangunan sekolah baru Jadi Prioritas sebagai solusi jangka panjang, pemerintah telah merencanakan pembangunan sekolah baru yang tersebar di berbagai wilayah kota.
Untuk SMK Negeri 7 Balikpapan akan dibangun di wilayah barat. Satu unit SMK tambahan direncanakan di kawasan Grand City, yang dapat dijangkau dari Balikpapan Utara, Tengah, dan Selatan.
Kemudian lanjut Imam, tambahan SMA/SMK direncanakan pula di kawasan Islamic Center. Rencana pembangunan ini akan dilakukan melalui mekanisme sinergi antara Pemerintah Kota, Provinsi, dan Pusat. Pemerintah kota akan menyediakan lahan, pemerintah provinsi membangun sarana prasarana, dan pemerintah pusat akan mendukung dari sisi biaya operasional.
“Mekanisme ini diharapkan mampu mengurangi beban daya tampung sekolah negeri yang selama ini cukup berat, “ungkapnya.
Terkait Tenaga Pengajar dan Dukungan Pemerintah Untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga secara bertahap terus menambah jumlah guru melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan guru akibat pensiun, termasuk beberapa pejabat yang akan memasuki masa pensiun pada akhir 2025.
Terkait seragam sekolah sebut Imam, bantuan seragam dan rencana seleksi berbasis TKA. Sebagai bentuk perhatian kepada siswa dan orang tua, tahun ini Pemprov Kaltim memberikan bantuan perlengkapan sekolah berupa seragam putih, tas dan sepatu bagi seluruh siswa baru SMA, SMK, dan SLB. Meski terbatas. Bantuan ini merupakan hasil dari kebijakan anggaran yang disusun oleh pemerintahan sebelumnya.
Ke depan Imam menjelaskan, pemerintah juga tengah menyiapkan mekanisme seleksi SPMB yang lebih terukur dan objektif. Salah satu rencana yang telah dimatangkan adalah penggunaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) sebagai tolok ukur penerimaan siswa baru SMA dan SMK.
“Rapor siswa saat ini memiliki standar yang berbeda-beda antar sekolah. Karena itu, TKA dirancang menjadi sistem seleksi berbasis kompetensi yang adil dan seragam,” jelasnya.
Rencana pelaksanaan TKA akan dilakukan bertingkat, mulai dari tingkat kota/kabupaten hingga terpusat. Masyarakat, khususnya orang tua siswa, diimbau untuk mulai mempersiapkan anak-anak sejak dini agar siap menghadapi perubahan sistem seleksi ini.(Alfian)





