Media Humas Polri//Balikpapan
Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Fungsi Reserse Kriminal Tahun Anggaran 2025, yang berlangsung pada Senin (4/8/2025) di Grand Ballroom Hotel Grand Tjokro, Balikpapan.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kapolda Kaltim, Irjen Pol. Endar Priantoro, S.H., S.I.K., C.F.E., M.H., dan dihadiri oleh Wakapolda Kaltim, Irwasda, serta para Pejabat Utama Polda Kaltim.
Sebanyak 270 peserta hadir dalam forum ini, terdiri dari penyidik dan personel Reskrim jajaran Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Ditresnarkoba, Dittahti, serta para Kasat dan Kanit Reskrim Polres/Ta se-jajaran Polda Kaltim. Rakernis bertujuan menyamakan pola pikir dan pola tindak penyidik agar sejalan dengan prinsip profesionalisme, transparansi, dan keadilan dalam penegakan hukum.
Sejumlah narasumber lintas sektor turut dihadirkan untuk memperkaya perspektif peserta. Di antaranya Albert Aruan, S.H. (Kementerian Komunikasi dan Digital RI), Prof. Dr. Eva Achjani Zulfa, S.H., M.H. (Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia), Wiwit Puspasari (OJK Kaltim), serta Deni Ahmad Hidayat, S.H., M.H. (BPN Kaltim). Materi yang disampaikan meliputi penanganan tindak pidana digital, pembuktian dalam hukum acara pidana, pelacakan transaksi keuangan, hingga kolaborasi penegakan hukum pertanahan.
Dalam sambutannya, Kapolda Kaltim menekankan pentingnya integritas dan kompetensi penyidik dalam menghadirkan proses penegakan hukum yang modern dan berkeadilan. Ia juga menyampaikan bahwa Rakernis ini menjadi wadah strategis untuk merespons dinamika kejahatan yang kian kompleks.
“Penegakan hukum harus mengedepankan pendekatan yang humanis, profesional, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Rakernis ini bukan hanya forum diskusi, tapi juga momentum memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri,” tegas Irjen Pol. Endar Priantoro.
Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan tertib dan penuh antusiasme. Rakernis ini mencerminkan komitmen kuat Polda Kaltim dalam menghadirkan sistem peradilan yang akuntabel dan responsif terhadap tantangan penegakan hukum ke depan.( Alfian )
