Media Humas Polri // Jakarta
Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP) hari kedua, Kamis, 22 April 2025, di Orchardz Hotel Jayakarta, Jakarta Pusat. Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam memperkuat integritas, transparansi, dan akuntabilitas kelembagaan melalui peningkatan kualitas pengawasan internal dan keterbukaan terhadap masukan publik.
FKP hari kedua ini mengusung dua agenda utama, yakni evaluasi hasil Survei Persepsi Integritas (SPI) 2024 serta penguatan sistem pengawasan berbasis aplikasi teknologi terbaru. Acara ini dihadiri oleh puluhan perwakilan dari unit-unit strategis Polri, termasuk auditor madya, Birowassidik Bareskrim, Divisi Propam, serta para operator pengawasan dari wilayah.
Hadir sebagai narasumber, Fachruddin Putra, MM., Ahli Madya SPI dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, memaparkan bahwa nilai indeks integritas Polri tahun 2024 berada pada angka 70,99, yang masih berada dalam kategori rentan. Ia menekankan perlunya perbaikan sistemik, khususnya dalam pencegahan korupsi di posisi-posisi strategis serta efektivitas program antikorupsi yang tengah berjalan.
“SPI bukan sekadar angka, melainkan peta jalan menuju perbaikan tata kelola kelembagaan secara menyeluruh,” tegas Fachruddin. Meski demikian, ia mencatat adanya tren positif berupa peningkatan persepsi publik terhadap layanan Polri—indikator bahwa upaya transparansi mulai membuahkan hasil.
Sebagai langkah tindak lanjut, Polri melalui Itwasum telah menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) SPI 2024 dengan target peningkatan indeks menjadi 74,52 pada tahun 2025.
Dalam sesi teknis, Yono Maulana memaparkan pembaruan pada dua platform digital utama Polri, yakni aplikasi E-Audit dan Dumas Presisi. Inovasi ini mencakup integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) serta sistem keamanan otentikasi dua faktor (2FA) guna meningkatkan akurasi pengawasan, keamanan data, dan transparansi penanganan pengaduan masyarakat.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan indeks SPI 2025, Kapolri melalui Itwasum telah menginstruksikan seluruh jajaran untuk aktif mendukung proses pengumpulan data dari responden internal (personel Polri) dan eksternal (masyarakat). Langkah ini mencerminkan komitmen Polri untuk menjadikan evaluasi publik sebagai dasar dalam setiap program reformasi kelembagaan.
“Kami menyadari tantangan ke depan tidak ringan. Namun, komitmen Polri untuk bertransformasi tidak akan surut. SPI dan inovasi teknologi pengawasan akan menjadi fondasi menuju institusi yang adaptif, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi publik,” tutup pernyataan resmi dari Itwasum Polri.(Alfian )





