Media Humas Polri//Balikpapan
Menyikapi potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seiring memasuki musim kemarau ekstrem di wilayah Kalimantan Timur, jajaran Polresta Balikpapan melalui Satuan Binmas dan Sat Samapta mengedepankan langkah-langkah preemtif dalam upaya mitigasi dan pencegahan dini.
Kegiatan dilaksanakan pada Senin (4/8/2025) mulai pukul 13.50 WITA hingga selesai, dengan melibatkan personel Patroli 110 bersama Dinas Kehutanan UPTD KPHP Bongan. Patroli difokuskan pada wilayah-wilayah yang terindikasi memiliki titik rawan (hotspot), seperti kawasan permukiman padat, lahan kosong, dan area pembuangan sampah.
Kasat Samapta Polresta Balikpapan, AKP Much Chusen, S.H., M.H., bersama Kasat Binmas AKP Sutrisno memimpin langsung patroli sambang tersebut. Mereka menyampaikan imbauan kamtibmas sekaligus menjalin komunikasi dengan satuan pengamanan kehutanan dan perangkat wilayah terkait dalam upaya deteksi dini potensi Karhutla.
Dalam kegiatan ini, sejumlah langkah dilakukan antara lain: Sosialisasi bahaya Karhutla melalui patroli dialogis, pemasangan spanduk, dan imbauan daring kepada masyarakat.
Penggalangan dan silaturahmi bersama unsur kehutanan dan tokoh masyarakat untuk membangun komitmen bersama dalam menjaga lingkungan.
Pengecekan identitas dan dokumen pribadi warga yang masa berlakunya telah habis, khususnya KTA, untuk segera melakukan registrasi ulang sebagai bentuk tertib administrasi.
Selanjutnya, tim gabungan Binmas dan Samapta bersama personel Beat TR melanjutkan patroli rutin di sejumlah titik rawan di wilayah hukum Polresta Balikpapan guna memastikan situasi kamtibmas tetap kondusif.
Kasi Humas Polresta Balikpapan, Ipda Sangidun, mengimbau masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Mari bersama-sama kita bangun kesadaran dan kepedulian sosial terhadap potensi Karhutla. Waspada sejak dini adalah kunci utama mencegah bencana,” tegasnya.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Polresta Balikpapan dalam menjaga keselamatan masyarakat dan kelestarian lingkungan, seiring dengan tantangan musim kemarau yang kian ekstrem.( Alfian )
