Media Humas Polri//Balikpapan
Kepala SMA Negeri 1 Kota Balikpapan, Dalya, M.M., M.Pd., menyampaikan sejumlah rencana dan harapan besar terhadap pengembangan sekolah yang dipimpinnya, khususnya dalam menghadapi tantangan dunia pendidikan yang semakin kompleks di era digital.
Dalam wawancara khusus, beliau mengungkapkan bahwa tahun ini, SMA Negeri 1 Balikpapan akan diarahkan menjadi sekolah berbasis kode atau dikenal sebagai “sekolah coding”, guna membekali siswa dengan keterampilan yang relevan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi saat ini sangat masif, dan sekolah harus mampu mengimbangi hal tersebut. Karena itu, tahun ini SMA 1 akan dijadikan sekolah kode. Ini merupakan langkah strategis untuk menjawab kebutuhan zaman,” ujar Dalya.
Terkait proses penerimaan peserta didik baru (PPDB), Dahliya juga menyampaikan dinamika yang terjadi. Menurutnya, dari kuota awal 36 rombongan belajar, akhirnya dibuka menjadi 38 rombel karena tingginya animo masyarakat terhadap SMA 1 Balikpapan yang tersebar dari berbagai penjuru.
Kami siapkan 36 rombel untuk SPMB tahun ini sesuai dengan online. Tingginya minat dan kebutuhan, untuk tiap rombel jumlah siswanya 38.
Namun demikian, beliau menekankan bahwa keberhasilan siswa tidak hanya ditentukan oleh teknologi dan fasilitas saja, melainkan juga oleh disiplin, kesungguhan dalam belajar, dan kepatuhan terhadap aturan sekolah.
Jika ingin cita-cita tercapai, kuncinya adalah belajar dengan baik, disiplin, dan mengikuti aturan yang ada. Teknologi penting, tetapi karakter jauh lebih utama,” pungkasnya.
Dengan berbagai langkah inovatif dan penyesuaian terhadap tantangan zaman, SMA Negeri 1 Balikpapan berharap dapat terus menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi muda yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di era global.( Alfian )





