Tingkatkan Rapor Pendidikan KKKS Onda’e Dan KKG Pamona Timur Gelar Pengimbasan Smart Teaching

Media Humas Polri//Poso

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan capaian rapor pendidikan, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Onda’e bersama tiga gugus Kelompok Kerja Guru (KKG) Kecamatan Pamona Timur menggelar kegiatan Pengimbasan Bimtek Literasi dan Numerasi berbasis metode Smart Teaching.

Bacaan Lainnya

Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap di tiga lokasi berbeda: SDN Pancasila (29 Juli 2025), SDN Kele’i (30 Juli 2025), dan ditutup di SDN Kancuu pada Senin, 4 Agustus 2025. Dengan berakhirnya kegiatan di SDN Kancuu, seluruh guru dan kepala sekolah dari 14 satuan pendidikan dasar di wilayah ini telah mengikuti kegiatan secara merata.

Komitmen Bersama Tingkatkan Kualitas Pembelajaran Ketua KKKS Onda’e, Yon Tomba, S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan harapan besar agar kegiatan ini menjadi momentum peningkatan mutu pendidikan di seluruh satuan pendidikan Pamona Timur.

“Rapor pendidikan menjadi cerminan capaian pembelajaran siswa. Melalui kegiatan ini, kami berharap ada perubahan nyata dalam cara guru mengajar dan cara siswa belajar,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Pengawas SD Sepdan Admesach Terampe, S.Pd dan Pengawas PAK Selvi Trisnawati Saliwu, S.PAK, yang menekankan pentingnya kolaborasi dan komitmen para guru dalam menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, efektif, dan berdampak.

Smart Teaching dan Metode Corat-Coret Jadi Sorotan

Materi literasi dibawakan dengan penuh semangat oleh Sri Susanti Todongi, S.Pd, yang menekankan pentingnya guru terus berkembang seiring tuntutan zaman. Mengutip UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, ia mengajak para guru untuk menjadi smart teacher—yakni guru yang mengajar secara menyenangkan, aktif, efektif, dan mencerdaskan.

“Guru cerdas itu bukan hanya pintar, tapi punya semangat ibadah, mental menyukseskan, aktif, menghargai siswa, dan terpercaya perkataan dan perbuatan. Semua itu harus dimulai dari membahagiakan diri sendiri agar bisa menciptakan pembelajaran yang menyenangkan,” tegasnya.

Sementara itu, materi numerasi disampaikan oleh Novita Tressia Koronda, S.Pd, yang memperkenalkan metode hitung cepat “coret-coret”. Metode ini dirancang untuk membantu siswa memahami operasi hitung dasar secara lebih mudah dan cepat, terutama untuk mendukung kesiapan menghadapi ANBK.

“Dengan trik corat-coret, siswa bisa lebih efisien menyelesaikan soal matematika dalam waktu terbatas, sebuah kemampuan penting saat menghadapi asesmen nasional,” ujarnya.

Apresiasi dan Harapan dari Sekolah Tuan Rumah Kepala SDN Kancuu, Yohan Kopi, S.Th, selaku tuan rumah kegiatan terakhir, mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya terhadap seluruh peserta.

“Semangat para guru luar biasa. Mereka hadir bukan hanya fisik, tapi dengan semangat belajar dan perubahan. Ini bukti bahwa kita semua peduli terhadap mutu pendidikan,” kata Yohan.

Ia juga secara khusus memuji para narasumber yang dinilai mampu membawakan materi secara aplikatif dan menggugah.

“Literasi bukan hanya bisa membaca-menulis, tapi kemampuan berpikir kritis terhadap teks. Begitu juga numerasi, bukan sekadar menghitung, tapi memahami konteksnya,” tambahnya.

Penutup: Rapor Pendidikan Butuh Aksi Nyata Menutup rangkaian kegiatan, Sepdan Admesach Terampe, S.Pd mengingatkan bahwa tantangan sesungguhnya ada di ruang kelas.

“Literasi dan numerasi bukan teori semata. Ini soal bagaimana guru mampu menciptakan suasana belajar yang bermakna dan menyenangkan. Semua berpulang kepada kompetensi kita,” katanya. Ia juga menekankan bahwa peningkatan nilai rapor pendidikan hanya bisa dicapai bila guru terus berinovasi dan menerapkan metode yang relevan dengan kebutuhan siswa saat ini. ( Eferdi)

Pos terkait