Kelola Sampah Berbasis Kawasan Desa Sukatani Kabupaten  Purwakarta Jadi Model Replikasi Pengelolaan Sampah

Kelola Sampah Berbasis Kawasan Desa Sukatani Kabupaten  Purwakarta Jadi Model Replikasi Pengelolaan Sampah

Media Humas Polri// Purwakarta

Bacaan Lainnya

Desa Sukatani Kabupaten Purwakarta sedang jalani perubahan terkait pengelolaan sampah. Lewat program Improvement of Solid Waste Management to Support Regional and Metropolitan Cities Project (ISWMP), kini Desa Sukatani jadi percontohan dalam pemilahan dan pengolahan sampah langsung dari sumbernya yakni adanya lokasi percontohan.

Lokasi percontohan atau reflikasi pilot project di Desa Sukatani terdiri  dari 10 RT yang tersebar di 7 RW. Sosialisasi dan pemicuan mengenai pengeloaan sampah dari sumber kepada warga binaan telah dilakukan.

Hadir dalam sosialisasi itu para Ketua RT, RW, masyarakat dan kader duta pilah sampah. Sebagai narasumber sanitarian dari Puskesmas Sukatani. Selasa (16/09/2025).

Kegiatan ini pun dikoordinir oleh Tim PPAM Kab Purwakarta.  Sementara materi yang  disampaikan narasumber dr Yunita Ariyanti dan dr Wendelin Alexia lebih terfokus pada kaitan  dengan masalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). STBM itu sendiri terdiri dari, Stop BAB Sembarangan ,CTPS (Cuci tangan pake sabun) Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga. Pengelolaan sampah rumah tangga. Dan pengelolaan sampah limbah rumah tangga 3 R (Reuse,Reuce, Recycle).

Sanitarian lebih fokus pada tema Pilar ke 4 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ( PSRT). PSRT bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat agar dapat mengelola sampah sendiri secara aman.

Sosialisasi dengan warga bersama Tim Duta PIlah Sampah Pilar ini berfokus pada tindakan seperti pemilahan, pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang sampah. Hal itu bertujuan guna mengurangi risiko kesehatan dan lingkungan yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang buruk.

Salah seorang Duta Pilah Sampah, Ida Farida mengungkapkan Rasa optimisnya terhadap inisiatif ini, “Menurut Ida antusiasme dan semangat warga sangat tinggi karena mereka menyadari adanya manfaat ekonomi dibalik memilah sampah.” Pungkasnya. ( Darya ).

Pos terkait