Media Humas Polri//Jawa Barat
Temuan kutu pada beras distribusi Bulog di Indramayu menjadi sorotan tajam. Ketua LSM Penjara Indramayu, Winata, mengecam pernyataan Pimpinan Cabang Bulog Wilayah IV Indramayu, Sri Wahyuni, yang menyebut keberadaan “satu atau dua kutu” sebagai hal wajar.
Winata menilai pernyataan itu mencerminkan sikap abai terhadap standar keamanan pangan.
“Kutu, sekecil apa pun, merusak nutrisi beras, menghisap sari makanannya, dan menyebabkan kerusakan fisik. Ini menurunkan kualitas, cita rasa, dan tekstur beras saat dimasak, serta mengganggu kenyamanan masyarakat. Jika pejabat menyebut ini wajar, integritas mereka patut dipertanyakan,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Bulog wajib menjamin kualitas pangan sesuai standar untuk menjaga kepercayaan dan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan spesifikasi beras medium —derajat sosoh 95%, kadar air 14%, butir menit 2%, butir patah 25%, butir beras lain 4%, butir gabah 1%, dan benda lain 0,5%— tidak ada satupun poin yang membenarkan adanya kutu.
Winata mendesak Bulog bertindak cepat untuk memastikan kualitas beras terjaga. Viralnya pemberitaan ini telah meresahkan masyarakat Indramayu dan menggerus kepercayaan terhadap Satgas Pangan. Ia menyerukan Pemda Indramayu meniru ketegasan Menteri Pertanian dalam menangani masalah beras, dengan tindakan nyata dan segera.(Carikin)





