Media Humas Polri//Mojokerto
Budaya dan tradisi adalah pilar kokoh yang menopang nilai-nilai luhur suatu bangsa.Menjaga budaya dan nilai luhur sangatlah penting untuk mempertahankan jatidiri,identitas dan karakter suatu bangsa.
Tidak hanya melestarikan praktek-praktek kuno,tetapi juga menanamkan rasa kebersamaan,identitas,dan kebanggaan di dalam hati.Beragam tradisi dan praktek budaya yang anggun dengan elemen dan nilai nilai luhur memiliki makna yang mendalam yang menghubungkan kita dengan masa lalu dan membimbing kita menuju masa depan.
Selain itu nilai-nilai luhur juga merupakan inti dari setiap bangsa.Ia nya membentuk karakter masyarakat,memandu keputusan mereka dan menentukan arah perkembangan mereka.
Nilai-nilai luhur seperti kejujuran, keberanian dan keadilan tertanam dalam budaya dan tradisi kita. Dengan menumbuhkan nilai-nilai ini melalui pendidikan agama,kita menanamkan di dalam diri generasi muda kita fondasi moral yang kokoh yang akan menopang kemajuan bangsa kita di masa mendatang.
Paseban Wisnu Aji merupakan salah satu wadah yang digadang gadang sebagai pengawal dan pelestari akar budaya dan tradisi Jawa khususnya budaya lokal Jawa Timur.
Senin 05/05/2025 Paseban Wisnu Aji secara bersama terbentuk dan di declare di Dsn.Trowulan Desa Trowulan Mojokerto Jawa Timur.Paguyuban yang mempunyai misi mulia ini mengusung konsep tentang kemanusiaan,nilai luhur,spritual,agama,etika serta alam semesta.
Pendiri dan penggagas wadah pemersatu bangsa ini Cyprianus Stefanus Sugiman yang lebih dikenal dan familiar dengan nama Romo Wisnu Aji ini tidak bisa menyembunyikan rasa suka citanya.Dalam sambutannya Romo yang satu menyampaikan betapa pentingnya kita sesama manusia untuk saling memanusiakan antara satu dan lainnya.
“Kita harus mempunyai kesadaran untuk melestarikan budaya dengan anjangsana punden punden leluhur,menyantuni fakir miskin,lansia,yatim piatu serta anak terlantar,”ungkapnya.
Masih dalam sambutannya Romo Wisnu mengajak seluruh yang hadir untuk membina anak anak putus sekolah,broken home serta membangun sebuah kerja sama pelatihan dengan instansi pemerintah maupun swasta,mewujudkan sekolah budaya Budi pekerti yang berwawasan kebangsaan.
Beliau juga menyampaikan betapa pentingnya menjaga keseimbangan alam.”Jika kita tidak peduli dengan alam tidak mau menjaganya maka jangan heran jika alam juga enggan bersahabat dengan kita,”tegasnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa kita semua akan menghadap Yang Maha Kuasa,akan tetapi sebelum itu datang mari kita sama sama mewariskan kebajikan,nilai nilai luhur yang bisa menjadi pedoman untuk generasi sepeninggal kita,tuturnya.
Acara berlangsung sangat meriah,penuh khidmat dan keakraban antar sesama yang hadir.Peserta yang hadir diantaranya berasal dari Surabaya,Sidoarjo,Gresik,Pasuruan,Malang,Situbondo bahkan ada yang dari Cirebon.Lebih kurang yang hadir malam ini berkisar antara 200-300 orang,tutur Drs.Kartiwi yang merupakan Sekjen dari Paseban Wisnu Aji ini.
Drs.Kartiwi menyampaikan pesan singkat dan sekelumit serta sekapur sirih tentang Paseban Wisnu Aji ini.Beliau menyampaikan bahwa tanpa kesadaran dan pemahaman tentang nilai luhur budaya dan tradisi serta kesamaan visi dalam kerangka merawat persatuan dan keutuhan hidup bernegara saya rasa kita tidak ada disini dan berkumpul malam ini disini,”tuturnya membuka pembicaraan.
Silahkan lihat sendiri Mas,betapa Paseban Wisnu aji ini tidak ada sekat sekat yang membatasi.Disini kita tidak melihat siapapun itu melalui latar belakangnya,agamanya,prestasi ataupun profesi serta status sosial seseorang.Yang hadir disini sudah sangat jelas dari berbagai lintas agama.Ada yang beragama Muslim,Kristen juga Hindu dan semua bisa membaur karena satu pemahaman tentang cara merawat budaya tradisi dan nilai nilai luhur,khusus nya budaya Mojopahit yang merupakan cikal bakal lahir nya Nusantara ini,”terangnya memaparkan.
Kartiwi lagi lagi menjelaskan bahwa siapapun bisa bergabung disini,menghadiri setiap acara yang digelar Paseban Wisnu Aji ini dimanapun itu.Kita ini terbuka untuk siapa saja yang penting mempunyai kesamaan pemikiran dan penalaran tentang merawat ke-bhinneka-an,menjaga tradisi budaya dan juga nilai nilai luhur kemanusiaan,spritual,serta memperkokoh pondasi keagamaan walaupun berbeda keyakinan,”pungkas nya mengakhiri. (denk)