Wakapolda Kaltim Tegaskan Komitmen Cegah Radikalisme Dan Intoleransi Di Internal Polri

Media Humas Polri//Balikpapan

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) menggelar kegiatan pembinaan personel dalam rangka memperkuat upaya pencegahan terhadap paham radikalisme dan intoleransi di lingkungan internal Polri. Acara tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolda Kaltim, Brigjen Pol. Dr. H. Muhammad Sabilul Alif, S.H., S.I.K., M.Si, dan berlangsung di Gedung Mahakam, Mapolda Kaltim, pada Rabu (9/7/2025).

Bacaan Lainnya

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalimantan Timur, H. Ahmad Ubai, para pejabat utama Polda Kaltim, serta sejumlah narasumber ahli di bidang ideologi, keamanan, dan keagamaan.

Cegah Radikalisme Sejak Dini

Dalam sambutannya, Wakapolda Kaltim menekankan pentingnya langkah-langkah preventif untuk menangkal masuknya paham radikal di tubuh Polri. Ia menyampaikan bahwa pemahaman keagamaan yang tidak utuh, apalagi diperoleh secara otodidak tanpa pendampingan yang tepat, bisa membuka celah bagi penyebaran ideologi menyimpang.

Kita harus waspada terhadap kelompok eksklusif yang mengatasnamakan agama, namun praktiknya justru merusak nilai-nilai Islam. Fenomena tempat ibadah yang hanya terbuka untuk kelompok tertentu, lalu disucikan ulang bila dimasuki orang lain, mencerminkan bentuk-bentuk intoleransi yang sangat berbahaya,” tegasnya. Indonesia Jadi Contoh Dunia

Brigjen Pol. Sabilul Alif juga mengajak seluruh peserta untuk mensyukuri keberagaman di Indonesia, yang dinilai berhasil menjaga harmoni dan toleransi antarumat beragama, meski berada di tengah berbagai tantangan ideologis.

Di negara-negara Timur Tengah, konflik sektarian masih sering terjadi. Namun Indonesia justru menjadi contoh bagaimana semangat Bhinneka Tunggal Ika mampu menyatukan keberagaman menjadi kekuatan,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Polri sebagai institusi negara harus menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mencegah penyebaran ideologi ekstrem di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan internal

Penguatan Islam Moderat dan Diskusi Strategis

Kegiatan pembinaan ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. Forum ini membahas strategi konkret dalam menghadapi penyebaran paham radikal, baik di lingkungan kerja maupun dalam kehidupan bermasyarakat.

Wakapolda berharap kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkuat pemahaman personel Polri terhadap nilai-nilai Islam yang moderat, inklusif, dan membawa rahmat bagi seluruh alam.

Kita harus menjadi teladan dalam menyebarkan dakwah yang menyejukkan, bukan memecah-belah. Mari kita perkuat Polri sebagai institusi yang bersih dari pengaruh intoleransi dan radikalisme,” pungkasnya.( Alfian )

Pos terkait