CV Wulansari Disorot Pembongkaran Atap SDN Tritura Diduga Asal-Asalan

Media Humas Polri// Jabar

Pekerjaan rehabilitasi ruang kelas SD Negeri Tritura di Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, disorot lantaran proses pembongkaran atap dilakukan secara asal-asalan. Akibatnya, material atap yang dibongkar jatuh ke dalam ruang kelas dan menimpa meja serta bangku siswa yang masih berada di dalam ruangan. Proyek yang dikerjakan oleh CV Wulansari tersebut merupakan bagian dari kegiatan Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas SD Negeri Tritura (Musrenbang 2024) dengan nilai kontrak Rp199.400.000, bersumber dari APBD Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2025, dan memiliki masa pelaksanaan 90 hari kalender. Pantauan di lapangan menunjukkan, pekerjaan pembongkaran dilakukan hanya tiga orang pekerja, tanpa pengamanan memadai. Selain itu, pemasangan atap baja ringan juga terlihat tanpa menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Baja ringan yang digunakan pun tampak tipis dan lentur dengan merek Milpoh Truss 0,75.35, yang dikhawatirkan memiliki kualitas rendah. Kepala Sekolah SDN Tritura, Bunayah, S.Pd, mengaku kecewa dengan cara kerja pelaksana proyek.

Bacaan Lainnya

“Pemindahan kursi dan meja sebenarnya sudah kami lakukan, tetapi masih ada beberapa yang tertinggal di dalam kelas. Kami pikir pembongkarannya tidak akan dilakukan secara asal bongkar seperti ini. Seharusnya proses pembongkaran dilakukan dengan hati-hati dan dirapikan, supaya ruang kelas tidak rusak seperti sekarang,” ujar Bunayah.

Ia juga mengatakan karena proyek rehabilitasi tersebut hanya mengganti bagian atap dan kusen pintu, tanpa ada penggantian keramik lantai. Akibat pembongkaran yang tidak rapi, sejumlah lantai kelas kini mengalami kerusakan.

Sementara itu, di lokasi pekerjaan, hanya tampak tiga orang pekerja yang melakukan pemasangan atap. Mandor bernama Mumuh diketahui tidak berada di tempat.Seorang pekerja bernama Asep mengaku tidak mengetahui detail pembongkaran sebelumnya.

“Kami baru tiga hari di sini, hanya bagian pemasangan atap saja, Pak. Untuk pekerjaan pembongkaran atau pemasangan besi ring balok, kami tidak tahu,” ujarnya singkat.

Warga sekitar berharap pihak dinas segera meninjau kondisi proyek tersebut, mengingat pekerjaan dilakukan di lingkungan sekolah yang masih aktif dan berpotensi membahayakan keselamatan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang maupun dari pelaksana proyek CV Wulansari terkait temuan dan kondisi di lapangan tersebut. (H2R)

Pos terkait